TEMPO.CO, Jakarta - Dillian Whyte telah merekrut pelatih veteran Harold Knight ke kamp pelatihannya untuk pertarungan tinju melawan Alexander Povetkin di Gibraltar pada 27 Maret 2021. Knight, 58 tahun, adalah bagian penting dari raihan gelar kelas berat tak terbantahkan Lennox Lewis.
“Harold suka melompat ke ring selama sparring dan berada di tengah-tengah semuanya. Itu adalah sesuatu yang dia bawa dari Amerika di mana mereka suka menggunakan sparing untuk mensimulasikan pertarungan nyata," kata dia dikutip dari The Sun, Selasa 23 Maret 2021.
"Di Amerika Serikat, pertarungan tampaknya jauh lebih keras, kasar, dan agresif. Selama saya menyelesaikan pekerjaan, saya selalu merasa sangat dingin,” kata Whyte yang kalah dari Alexander Povetkin, 41 tahun, melalui dua pukulan knockdown pada ronde kelima tahun lalu.
Petinju asal Inggris berusia 32 tahun itu pun ingin bangkit dan ingin membalas kekalahannya dari mantan juara Olimpiade dan juara dunia itu. “Saya tidak menyalahkan kurangnya kerumunan penonton, itu akan menjadi alasan yang mudah. Saya melakukan tinju dengan baik pada pertarungan pertama tetapi saya pikir saya juga menyimpang terlalu jauh dari gaya alami saya."
Baca juga : Jadwal Tinju Dunia Pekan Ini: Ada Rematch Dillian Whyte vs Alexander Povetkin
“Mari kita lihat apa yang akan terjadi di sana, saya tidak sabar untuk melawannya, tetapi tentu saja saya akan menggunakan gaya bertinju saya. Saya tidak hanya akan bertarung melawan mantan juara dunia dan juara Olimpiade, dia bukan lawan harian yang bisa saya lewati, saya perlu mengaturnya. Tapi saya pasti akan lebih agresif dari pertarungan terakhir," ujarnya.
Whyte sekarang mengelola kestabilan petarung yang mengharapkan nasihat dari Harold sebelum dan sesudah setiap pertarungan. Ia melakukan kebiasaan yang berbeda dengan petinju lainnya, seperti Anthony Joshua, yang merekrut psikolog untuk mendapatkan kekuatan fisik dan mental sebelum bertarung. "Pola pikir saya berbeda. Saya telah mengatasi begitu banyak hal sehingga banyak pukulan tidak akan menyakiti saya," kata dia..
“Saya sekarang telah kalah dua kali, tetapi hanya melawan dua pemenang emas Olimpiade dan juara dunia. Saya tidak pernah didominasi atau dipermalukan dalam salah satu pertarungan itu. Dua kekalahan bukanlah akhir hidup saya atau bahkan karier tinju saya," kata Dillian Whyte.