TEMPO.CO, Jakarta - Para penggemar mulai bisa memenuhi stadion di turnamen tenis Wimbledon. Otoritas All England Club mengumumkan bahwa stadion akan dibuka dengan kapasitas penuh sejak babak perempat final seiring dengan kebijakan pelonggaran pembatasan penonton terkait Covid-19.
Sejak awak turnamen pada Senin lalu, jumlah penonton sudah dibatasi 50 persen dari kapasitas normal stadion. Namun, mulai pekan ini, kapasitas penonton dinaikkan menjadi 100 persen dari kapasitas 15.000 penonton di Centre Court.
Sebuah pernyataan dari Wimbledon berbunyi, "Menyusul keberhasilan penyelenggaraan pekan pertama, sebagaimana disepakati dengan otoritas Program Penelitian Turnamen Pemerintah Inggris dan dalam konsultasi dengan otoritas lokal kami di Merton, AELTC dengan senang hati mengonfirmasi bahwa Centre Court dan lapangan nomor satu akan membuka kapasitas penonton 100 persen untuk perempat final, semi final, dan final."
Emma Raducanu. REUTERS/Peter Nicholls
"Ini menandai kali pertama penuhnya kapasitas stadion luar ruangan di acara olahraga di Inggris sejak pandemi dimulai. Kapasitas di seluruh lapangan akan dikurangi sesuai dengan jumlah lapangan yang dimainkan," tulis pernyataan penyelenggara Wimbledon.
"Pemegang tiket akan terus diminta untuk menunjukkan bukti status Covid-19 mereka pada saat kedatangan, dan diminta untuk mematuhi panduan seputar protokol kesehatan berupa mengenakan masker saat bepergian dan mendukung langkah-langkah mitigasi tambahan yang ada."
Kebijakan ini juga melihat kesuksesan pada pekan pertama turnamen. Setelah berhasil pada pekan pembuka, turnamen ini mendapatkan izin beroperasi dalam kapasitas penuh. Pertandingan dengan penonton tersebut akan dimulai dari pertandingan perempat final tenis putri pada Selasa, 6 Juli 2021, di Centre Court dan lapangan nomor satu.
Tenis Wimbledon dimanfaatkan sebagai proyek percontohan untuk mengembalikan penonton ke stadion sebagai bagian dari Program Riset Turnamen dari Pemerintah Inggris. Jika itu terlaksana maka untuk pertama kalinya stadion di isi dalam kapasitas penuh di Inggris sejak pandemi COVID-19 menghentikan kompetisi olahraga di negara itu pada Maret 2020.
Baca juga : 9 Fakta Menarik Soal Emma Raducanu, Remaja Pembuat Kejutan di Wimbledon 2021
