TEMPO.CO, Jakarta - Seorang atlet angkat besi asal Uganda dikabarkan menghilang selama mengikuti kamp pelatihan Olimpiade di Jepang. Ia menghilang satu pekan sebelum pembukaan acara olahraga multicabang terbesar di dunia tersebut.
Otoritas berwenang sedang mencari Julius Ssekitoleko, 20 tahun, yang tidak hadir saat tes Covid-19. Ia diketahui tidak berada di kamar hotelnya.
"Salah satu anggota delegasi Uganda, yang diterima kota sebagai tuan rumah untuk delegasi, telah hilang dan tidak dapat dihubungi," menurut pernyataan resmi Kota Izumisano yang dikutip AFP, Jumat, 16 Juli 2021. "Kota Izumisano telah melakukan segala upaya untuk mencari atlet tersebut. Kami juga telah melaporkan masalah ini ke polisi."
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Ssekitoleko terakhir terlihat tak lama setelah tengah malam di dalam hotel oleh sesama atlet. Dia tidak melakukan tes PCR yang diwajibkan saat siang hari. Alarm berbunyi tetapi dia tidak ditemukan di kamar hotelnya.
Delegasi Uganda tiba di Jepang bulan lalu dan langsung menuju kamp pelatihan pra-Olimpiade di Izumisano, di wilayah Osaka. Seorang pelatih dinyatakan positif Covid-19 saat mereka tiba dan anggota delegasi lainnya kemudian diminta untuk mengisolasi diri. Tak lama, salah seorang anggota delegasi juga dinyatakan positif terpapar virus corona.
Kasus Covid-19 sedang meningkat di Tokyo. Dalam keadaan darurat Covid-19, pengawasan ketat dilakukan terhadap atlet yang akan berlaga di Olimpiade. Pegawasan di Jepang juga diberlakukan untuk menekan risiko infeksi yang terkait dengan Olimpiade.
Atlet dan peserta Olimpiade lainnya harus tunduk pada aturan ketat tersebut. Salah satunya wajib melakukan tes secara reguler dan membatasi pergerakan.
Olimpiade Tokyo akan dibuka dalam waktu sepekan lagi, namun penggemar dilarang hadir untuk menonton semua acara pertandingan di Tokyo dan sekitarnya. Hanya ada beberapa venue di luar ibu kota Jepang tersebut yang mengizinkan kehadiran penonton.
Baca juga : Eko Yuli Irawan Bicara Peluang Medali di Olimpiade Tokyo: Kita Lihat Saja Nanti