Mutiara Rahma Putri lahir di Jambi, 7 Juli 2004. Meski masih muda, dia memiliki sederet prestasi. Ia pernah medali emas cabang olahraga dayung rowing kelas W1X (Women Single Scull) di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XV/2019.
Pada ajang SEA Games 2019 yang diadakan di Filipina, Mutiara berhasil meraih perunggu cabang olahraga rowing kelas ringan satu pedayung.
Sementara Melani Putri yang kelahiran Karawang, 21 Juli 2000 juga telah mencicipi berbagai kejuaraan, baik tingkat pelajar, Porprov (provinsi), PON (nasional), hingga kejuaraan tingkat Asia, yakni Asian Games.
Atlet Dayung Mutiara Rahma Putri (kanan) dan Melani Putri (kiri) menjalani sesi latihan fisik untuk persiapan Olimpiade Tokyo. Antara/M Agung Rajasa
Mahasiswi semester 4 Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) itu mampu menyumbangkan satu emas dan dua perunggu di PON 2016 dan dua emas Porprov Jabar 2018.
Putri bungsu dari pasangan Rusgan dan Emi itu juga pernah berpartisipasi di South East Asia Rowing Federation (SEARF) yang diselenggarakan di Vietnam pada 2017, serta berhasil mendapat perunggu di kelas Double Scull dan Single Scull.
Melani ikut pula berlomba di Asian Rowing Cup II di Korea tahun 2018 di kelas Quadruple yang mendapat perak, di Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2018 juga mendapat medali emas, dan SEARF Thailand 2019 mendapat perunggu.
Melani mengenal olahraga dayung mulai 2014, diarahkan gurunya semasa SMA di Padalarang yang terus berlanjut hingga sekarang berkuliah di Fakultas Keguruan, dan Ilmu Pendidikan di Unsika.
Di Olimpiade Tokyo, Mutiara dan Melani mereka akan berkompetisi di Sea Forest Waterway, Jepang. Cabang dayung akan dilombakan pada 23-30 Juli 2021.
Untuk persiapan, keduanya tak bisa melakukan uji coba di luar negeri, karena dibatasi pandemi. Mereka harus puas menjalankan try out di dalam negeri saja, yakni di Pengalengan, Jawa Barat.
Atlet Dayung Mutiara Rahma Putri (kiri) dan Melani Putri (kanan) didampingi pelatih Agus Budiaji (berdiri kiri) menjalani sesi latihan fisik untuk persiapan Olimpiade Tokyo 2020 di Pemusatan Latihan Nasional Dayung di Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 9 Juni 2021. ANTARA/M Agung Rajasa
Budiman Setiawan menegaskan Mutiara dan Melati dalam kondisi siap bertanding. Meski tim dayung Indonesia tak memberikan target khusus di Olimpiade Tokyo, iaberharap kedua atlet itu dapat tampil maksimal. "Di olahraga dayung catatan waktu itu tergantung cuaca. Saya hanya menekankan supaya mereka bertanding dengan optimal," kata dia.
Di cabang dayung, Indonesia akan tampil di Olimpiade untuk kali keempat. Tim dayung Indonesia tampil pertama di Olimpiade pada 1992 dari nomor kano, kemudian Olimpiade 2004 pada nomor rowing dan kano, dan Olimpiade 2016 di nomor rowing. Pada 2016 atlet yang tampil adalah Memo (M1X) dan Dewi Yuliawati (W1X).
Tak ada istilah wildcard di cabang dayung. Karena itu keberhasilan untuk lolos, termasuk ke Olimpiade Tokyo, sudah dianggap prestasi tersendiri. Apalagi untuk atlet muda seperti Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri.
Baca Juga: Profil Atlet Olompiade: Vidya Rafika, Sosok Bersejarah Cabang Menembak