Fokus di para-menembak
Mengikuti seleksi cabang olahraga menembak, Bolo Triyanto berhasil lolos seleksi untuk ASEAN Para Games 2015 dan berhasil mempersembahkan medali. Dia meraih satu perak dari nomor R4 10 meter air rifle standing SH2 dan satu perunggu dari nomor R5 10 meter air rifle prone SH2.
Bolo kemudian berhasil membujuk istrinya, yang sama-sama pernah bertanding di cabang olahraga para-atletik di tingkat nasional, beralih ke olahraga para-menembak.
Atlet Bolo Triyanto. INAPGOC
Kembali dari Singapura, Bolo membawa semua peralatan para-menembak untuk digunakan berlatih bersama istrinya. Ratmini berhasil bergabung dengan tim nasional untuk Asian Para Games 2018 Jakarta-Palembang. Bolo meyakini bahwa olahraga para-menembak memang ditakdirkan untuk mereka berdua, terlebih dia dapat mengantongi tiket untuk berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020.
Adapun bagi Hanik, olahraga menembak mengajarinya tentang kesabaran dan cara mengendalikan emosi. "Menembak menuntut kehadiran hati dan pikiran," ujar perempuan, yang mengenyam pendidikan di fakultas psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta itu.
Hanik dan Bolo berhasil lolos ke Paralimpiade Tokyo 2020. Keduanya akan turun pada nomor air rifle jarak 10 meter -- Bolo Tturun di nomor SH2 R5 air rifle prone putra, sementara Hanik di nomor SH1 R2 AIR rifle prone putri. Hanik juga akan tampil bersama Bolo di nomor campuran 10 meter air rifle prone SH2.
Bidik prestasi Paralimpiade
Demi dapat mengasah kemampuannya, Bolo bahkan membangun lapangan tembak pribadi di rumahnya di Sragen untuk berlatih menjelang Paralimpiade Tokyo 2020. Dia tidak berhenti berlatih bahkan saat di rumah, karena menurut dia, "tiket ke Paralimpiade bukan tujuan, tetapi jalan untuk mengejar prestasi."
Bolo dan Hanik juga telah mengatakan kesiapannya. Setelah setahun lebih menjalani pemusatan latihan nasional di Surakarta, kini fokus latihan para menembak telah mencapai persiapan maksimal. Untuk persiapan teknis, Hanik mengatakan fisik dan performa sudah sesuai dengan target yang diharapkan selama pelatnas.
Sementara, untuk mengasah mental pertandingan, menurut atlet kelahiran Gunung Kidul, 22 Desember 1995 itu tim menembak Indonesia memiliki latihan tersendiri, yakni dengan menganggap semua latihan yang dilakukan sebagai pertandingan final agar mental lebih terasah. "Semoga nanti ketika perlombaan nanti mental kita bisa sudah siap," kata Hanik.
Hanik akan menjadi pembawa bendera Indonesia, bersama atlet para-atletik nomor sprint kursi roda Jaenal Aripin, pada upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo di Japan National Stadium, yang akan berlangsung Selasa malam, 24 Agustus. Hanik dan Bolo dijadwalkan bertanding di Asaka Shooting Range mulai 30 Agustus 2021.
Baca juga : Paralimpiade Tokyo 2020: Ini Target dan Jadwal Pertandingan Atlet Indonesia