TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Indonesia Sean Gelael menyentil Jerome Polin karena cuitannya pada Selasa, 25 Januari 2022. Sentilan itu bermula dari unggahan kekaguman Jerome atas pembalap Mario Suryo Aji yang dinilai bisa balapan di MotoGP.
Sean pun meradang. Ia menilai Jerome tak memiliki rasa hormat atas sejumlah pembalap yang pernah berkiprah di kancah internasional. Baca selengkapnya.
Di Indonesia, profesi pembalap mungkin tidak sepopuler atlet-atlet dari cabang olahraga lain seperti sepak bola ataupun bulu tangkis. Namun, tidak sedikit pembalap Indonesia yang pernah, atau bahkan masih turun di kejuaraan level dunia, baik itu roda dua maupun roda empat. Berikut daftarnya.
1. Mario Suryo Aji
Berlatih balap motor sejak berusia 5 tahun dengan mini trail, Mario mengikuti berbagai kejuaraan motocross di Tanah Air. Hasilnya, runner-up kelas 50cc Kejuaraan Nasional Motocross 2011 berhasil ia raih. Pada 2012-2013, Mario Suryo Aji mampu merebut gelar juara nasional di kelas tersebut.
Setelah sukses di balap motor garuk tanah, pada 2014, Mario mulai turun di Motoprix, Honda Dream Cup, dan menjadi murid sekolah balap milik Hendriansyah. Berbekal prestasinya, ia pun bergabung dengan Astra Honda Racing School.
Baca Juga:
Mario Suryo Aji (Astra Honda Racing Team)
Kariernya mulai cemerlang saat turun di Thailand Talent Cup pada 2017. Selanjutnya, ia turun di Asia Talent Cup (ATC) dan menempati peringkat lima klasemen akhir.
Pada 2019 sampai 2021, Mario turun di balapan bergengsi FIM CEV Moto3 dan Red Bull Rookies Cup. Performa stabil membuatnya mendapatkan kursi di Honda Team Asia untuk turun di Kejuaraan Dunia Moto3 2022.
2. Qarrar Firhand Ali
Melihat jejak kariernya saat ini, Qarrar Firhand Ali bisa dibilang menjadi pembalap gokart terbaik Indonesia saat ini. Sejumlah gelar di dalam negeri sudah direbutnya. Pembalap kelahiran 7 Januari 2011 itu merebut gelar juara nasional kelas Cadet Rok dan Mini Rok 2020.
Pada 2021, Al berhasil naik podium utama kelas Mini Rok seri Italia. Itu menjadi kemenangan pertama Al di Italia sejak mulai berlatih dan mengikuti sejumlah kejuaraan di Italia sejak awal Mei 2021.
Qarrar Firhand Ali memang hanya menempati peringkat ke-22 pada final Mini Rok ajang ROK Cup Superfinal 2021 di South Garda Karting Circuit, Italia, pertengahan Oktober lalu. Tetapi, hasil semacam itu diyakini bakal melecutnya untuk berkembang lebih pesat di masa depan.
3. Emmanuel Adwitya Amandio
Adwitya Amandio masih menjadi pembalap mobil drift terbaik Indonesia saat ini. Sejumlah gelar kejuaraan drift baik dalam maupun luar negeri sudah ia dapatkan. Pada 2007, ia mendapatkan gelar Goodyear Night Drift. Ia juga menjadi runner-up tahun 2009 dan juara tahun 2010 di Achilles Drift Battle. Ia menjadi juara Driftbash Asia Challenge 2011, peringkat kelima qualifier Formula Drift di Amerika Serikat 2012, dan juara IIMS Driftwar 2012.
Drifter Emanuel Adwitya Amandio berpose di samping mobilnya. ANTARA/Yudhi Mahatma
4. Muhammad Delvintor Alfarizi
Dari sisi torehan di level nasional, Delvintor Alfarizi jelas masih kalah jauh dibanding legenda motocross di Indonesia seperti Irwan Ardiansyah, yang notabenenya adalah juara nasional tujuh kali beruntun (1996-2002), atau Aep Dadang Supriyatna yang melanjutkan dominasi Irwan pada 2003-2006.
Namun, pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) potensial. Pada 2018, ia menjadi juara nasional termuda dengan usia saat itu yang baru 17 tahun. Adel, sapaan akrabnya, juga menjadi kroseri Indonesia pertama yang mampu menembus Kejuaraan Dunia Motocross Junior pada 2018. Selain itu, Adel berhasil finis di P12 kelas MX2 saat putaran Kejuaraan Dunia Motocross 2018, MXGP of Asia, digelar di Semarang.