TEMPO.CO, Jakarta - All England Lawn Tennis Club (AELTC) mengadakan pertemuan dengan pemerintah Inggris untuk membahas status atau partisipasi petenis Rusia dan Belarus pada Wimbledon 2022. Kedua pihak berharap keputusan sudah bisa diambil pada pertengahan Mei.
Petenis Rusia dan Belarus sudah diizinkan untuk bersaing di Tur ATP dan WTA reguler. Meski demikian, status mereka tidak ada di bawah nama atau bendera negara sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.
Belarus merupakan daerah kunci dalam invasi Rusia ke Ukraina. Rusia juga dilarang berpartisipasi untuk mempertahankan gelar Piala Davis dan Piala Billie Jean King.
"Kami telah mencatat panduan Pemerintah Inggris mengenai kehadiran individu Rusia dan Belarus dalam kapasitas netral di acara olahraga di Inggris," ujar AELTC yang merupakan penyelenggara Grand Slam lapangan rumput, Rabu, 6 April 2022.
Menurut mereka, persoalan partisipasi petenis Rusia menjadi masalah yang kompleks dan menantang. "Kami terus terlibat dalam diskusi dengan Pemerintah Inggris, Lawn Tennis Association dan badan pengatur tenis internasional," kata AELTC.
Menteri Olahraga Inggris Nigel Huddleston bulan lalu mengatakan tidak akan nyaman jika melihat atlet Rusia mengibarkan bendera dan memenangi Wimbledon di London.
Dia menuturkan bahwa juara US Open Daniil Medvedev mungkin harus memberikan jaminan bahwa dia tidak mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin jika dia ingin berkompetisi. Menurut rencana, Wimbledon 2022 akan digelar pada 27 Juni-10 Juli.
Baca: Sikap 2 Petenis Rusia, Daniil Medvedev dan Andrey Rublev, Soal Invasi ke Ukraina