TEMPO.CO, Jakarta - Perhelatan internasional Motocross Grand Prix (MXPG) direncanakan bakal berlangsung di kawasan Samota, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Juni mendatang. Menghadapi event tersebut, pengendalian rabies diperketat.
Upaya pengendalian pun dilakukan, antara lain melalui vaksinasi masal pada anjing, pelatihan Tata Laksana Kasus Gigitan Terpadu (TAKGIT), sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat termasuk penyelenggara, serta pembentukan Kader Siaga Rabies (KASIRA).
Salah satu langkah pencegahan rabies, utamanya pada anjing, dapat dilakukan melalui vaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi anjing di suatu wilayah tertular.
"Hal ini yang sedang diupayakan pemerintah melalui dinas terkait di Sumbawa dengan melakukan vaksinasi massal pada anjing," kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syamsul Ma'arif, dalam pembukaan kegiatan pengendalian rabies di Sumbawa Besar, seperti dikutip dari rilis yang diterima Tempo, Kamis, 14 April 2022.
Vaksinasi anjing massal di Dompu, pulau Sumbawa, NTB (FAO/Sadewa/2019)
Tahun ini, pemerintah menetapkan kondisi rabies di Kabupaten Sumbawa Barat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Penetapan dilakukan setelah Kabupaten Sumbawa dan Dompu pada 2019.
"Melalui program pengendalian rabies di Sumbawa ini, kami berharap dapat turut menyukseskan perhelatan internasional MXGP yang akan datang dan menjadikan Indonesia tujuan wisata yang aman dari rabies," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Hasan Basri, dalam kesempatan yang sama.
Pelatihan penanganan rabies dengan pendekatan One Health juga dilakukan. Sebanyak 98 orang perwakilan petugas kesehatan hewan dan kesehatan manusia dari 24 kecamatan di Kabupaten Sumbawa mengikuti pelatihan TAKGIT.
Pelatihan itu membekali petugas dengan keterampilan penanganan kasus gigitan rabies serta memberi kesempatan kunjungan ke pusat kesehatan hewan (Puskeswan) dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang ditunjuk sebagai pusat penanggulangan rabies atau rabies centre.
Pelatihan Tata Laksana Gigitan Terpadu di pulau Sumbawa, NTB (FAO/Saskia Soedarjo/2022)
Seluruh upaya pengendalian rabies ini dilaksanakan oleh pemerintah bekerja sama erat dengan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) dengan dukungan pendanaan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
“FAO berkomitmen untuk bekerja sama erat dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah dengan memberikan segala dukungan yang diperlukan untuk mengendalikan rabies di Indonesia,” ujar Rajendra Aryal, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste.
Anjing yang telah divaksinasi ditandai dengan kalung oranye di Dompu, pulau Sumbawa, NTB (FAO/Sadewa/2019)
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Khairul Arifin, berharap kegiatan pengendalian rabies ini dapat mendukung tercapainya Sumbawa bebas rabies sekaligus menyukseskan acara MXGP. "Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di pulau Sumbawa," ujarnya.
FAO telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam pengendalian rabies di berbagai provinsi sejak tahun 2011. Kegiatan ini dilakukan melalui peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan kapasitas petugas, manajemen populasi anjing, serta penyediaan vaksin dan sistem informasi dengan menggunakan pendekatan One Health, yakni kolaborasi antara kesehatan hewan, manusia dan lingkungan.
Baca Juga: Menjelang Motocross MXGP 2022 Pemprov NTB Genjot Kursus Bahasa Inggris