TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai juara bertahan MotoGP, Fabio Quartararo mengakui akan sangat konyol jika ia merasa senang dengan finis di urutan ketujuh seri MotoGP Amerika. Menjelang seri kelima di Portugal, ia menuntut timnya melakukan perbaikan untuk mengatasi kurangnya tenaga dan cengkraman Yamaha M1 miliknya.
“Kami harus mendapatkan pembaruan karena, bayangkan, jika saya senang menyelesaikan P7 di Austin, kedengarannya sangat konyol. Menjadi juara dunia tahun lalu dan sekarang saya haus senang finis di posisi itu. Kita perlu memiliki hal-hal baru,” ujar Quartararo dikutip dari Crash.
Quartararo gagal dalam mencapai kecepatan tertinggi di Cicuit of the America. Pada balapan tersebut, hanya rekan setimnya, Franco Morbidelli, yang lebih lambat saat berpacu di lintasan garis lurus.
Pembalap asal Prancis itu berusaha keluar dari masa-masa sulit di MotoGP Portugal akhir pekan ini. Berstatus sebagai juara bertahan, ia kini bertengger di peringkat lima klasemen MotoGP dengan 44 poin. Ia berselisih 17 poin dari Enea Bastianini yang berada di puncak klasemen.
“Sejujurnya, sejak balapan terakhir, saya merasa bahwa saya mengendarai motor terbaik. Ketika Anda mengalami masalah bahwa motor tidak berjalan dengan baik, saya akan mengatakan, karena itu perasaan saya, Anda mencoba melakukan yang terbaik sendiri,” kata Quartararo.
“Dalam tiga balapan pertama, saya sangat frustrasi dengan urusan kecepatan dan di Austin saya melihat ini adalah motor yang kami miliki dan saya tidak bisa melakukan apa-apa. Jadi mari fokus pada balapan dan saya membuat beberapa gerakan yang bagus."
“Di masa-masa sulit, Anda bisa belajar lebih banyak. Di Austin, saya belajar lebih banyak daripada ketika saya memenangkan beberapa balapan. Ketika Anda menang maka segalanya berjalan dengan baik, tetapi ketika Anda memiliki balapan seperti itu, Anda belajar banyak,” ujar pembalap berusia 23 tahun tersebut.
Meski begitu, Quartararo masih tidak yakin dengan target meraih kemenangan saat berlaga di Partimao. Hujan yang kemungkinan mengguyur kemungkinan membuatnya kembali gagal meraih podium. “Peluang kami 50-50. Jika kami ingin menang, tidak boleh ada kesalahan,” kata Quartararo yang berhasil menjadi runner up balapan di Mandalika.
Kunci Fabio Quartararo saat ini adalah meraih hasil terbaik di sesi kualifikasi. “Rencana saya adalah berusaha keras untuk lolos ke kualifikasi yang terbaik. Saya tidak punya rencana lain yang lebih baik dari ini," kata dia.
Baca juga : Jadwal MotoGP Portugal Akhir Pekan Ini: Live Trans7, Simak Klasemennya