TEMPO.CO, Jakarta - Petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, menjadi juara French Open 2022 untuk kali kedua setelah mengalahkan petenis Amerika Serikat, Coco Gauff, dengan skor 6-1 dan 6-3 pada Sabtu, 4 Juni 2022.
Penampilan Swiatek, 21 tahun, yang memadukan kekuatan, ketenangan, dan akurasi, membuat Gauff, 18 tahun, kesulitan memberikan perlawanan.
Swiatek yang menduduki peringkat satu dunia setelah petenis Aystralia, Ash Barty mengundurkan diri pada Maret lalu, kini telah memenangkan 35 pertandingan beruntun, menyamai rekor tak terkalahkan terpanjang yang sebelumnya dicatat Venus Williams pada 2000.
"Dua tahun lalu, memenangkan ini adalah sesuatu yang luar biasa. Kali ini, saya merasa bekerja keras untuk sampai ke sini. Cukup sulit, tekanannya besar," kata Swiatek setelah menangis ketika lagu kebangsaan Polandia dikumandangkan.
"Terima kasih kepada para penggemar atas dukungannya, untuk kehadirannya, semua bendera Polandia saya lihat di sana," ucapnya. Dia juga berterima kasih kepada timnya.
Coco Gauff. REUTERS/Pascal Rossignol
Sementara itu, Coco Gauff yang gagal menjadi juara, juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada timnya karena telah membantunya melangkah ke final French Open.
"Saya meminta maaf, saya tidak meraihnya hari ini, tapi terima kasih kepada teman-teman yang selalu mendukung saya," ujarnya.
Gauff sebelumnya berjanji untuk bermain tanpa tekanan. Namun, dia gagal menemukan celah ketika bermain menghadapi Swiatek.
Coco Gauff terlihat duduk di kursi tepi lapangan dan menangis setelah gagal meraih gelar juara French Open 2022 setelah dikalahkan Iga Swiatek di final.
REUTERS
Baca Juga: Coco Gauff, Kejutan Remaja 18 Tahun Menembus Final French Open 2022