TEMPO.CO, Jakarta - Tom Pidcock ingin meraih kesuksesan lagi di lomba balap sepeda Tour de France setelah memenangi etape ikonik di L'Alpe d'Huez pada Kamis, 14 Juli 2022. Hasil itu membuat dia menjadi sebagai salah satu atlet dengan prospek cerah di jajaran pembalap sepeda Inggris pada.
Pembalap berusia 22 tahun itu, yang telah meraih emas mountain bike Olimpiade dan gelar juara dunia cyclocross, melibas 10 km terakhir. Ia tampil apik saat memasuki tanjakan final sepanjang 13,8 km dengan gradien 8,1 persen sendirian setelah meninggalkan para pembalap yang melakukan breakaway untuk meraih kemenangan terbesarnya di ajang road race.
Keberhasilan Tom Pidcock ini tak lama setelah sukses merebut emas cross country mountain bike Olimpiade. Kemenangan tersebut menunjukkan bahwa Pidcock memiliki kemampuan melibas tanjakan untuk menjadi penantang gelar di Tour de France pada tahun-tahun mendatang.
Memulai Tour sebagai pembantu Geraint Thomas, Adam Yates, dan Dani Martinez, Pidcock bercokol di peringkat delapan klasemen umum. Gerakan breakaway yang ia lakukan membantunya menutup waktu yang hilang saat kewalahan di Col du Granon pada Rabu pekan ini.
"Saya memenangi satu etape di Tour tahun ini. Saya cukup puas," ujar Pidcock usai lomba. Ia menilai punya target yang tinggi untuk menghadapi balapan di masa-masa mendatang.
"Saya ambisius, saya di sini untuk belajar. Saya telah banyak belajar dan saya membandingkan diri ke (juara bertahan) Tadej Pogacar atau Wout (van Aert). Mereka lebih senior dan mereka punya pengalaman lebih banyak dari saya.
Tom Pidcock akan meneruskan pembelajarannya di Tour de France tahun ini karena dia akan harus membantu Thomas. Geraint Thomas yang berada di peringkat tiga klasemen umum memiliki kesempatan besar finis podium di Paris. Tugas lainnya ialah Pidcock juga mesti membantu Adam Yates yang kini ada di peringkat lima.
Jalannya balapan pada Kamis kemarin menjadi salah satu momen terhebat Pidcock. Dia membuat gebrakan pertamanya di puncak Col du Galibier, tanjakan pertama hari itu. Ia kemudian menurun dengan kecepatan tinggi untuk menyusul kelompok pembalap breakaway pertama sembari menunjukkan keahliannya mengendalikan sepeda.
Menanggapi kemenangan di etape 12, ia menyatakan sudah sejak kecil bergelut dengan sepeda. "Saya tumbuh mengendarai sepeda. Pergi ke sekolah setiap hari," kata dia.
Pidcock kecil kerap melintasi jalur berlumpur di hutan. "Seragam saya sama sekali kering. Saya sudah menjadi terbiasa mengendarai sepeda dan mengendalikan situasi ketika berada di limitnya.
"Saya memiliki pemahaman yang baik atas sepeda saya. Saya rasa itu datang secara alamiah," kata dia usai lomba Tour de France etape 12.
Baca: Tour de France 2022: Jonas Vingegaard Rebut Kaus Kuning dari Pogacar