TEMPO.CO, Jakarta - Pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengatakan tidak mempunyai target khusus untuk menghadapi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis atau BWF World Championships 2022. Turnamen bergengsi tersebut akan berlangsung pada 22-28 Agustus 2022 di Tokyo, Jepang.
Gregoria mengatakan untuk edisi kali ini, ia hanya ingin menunjukkan bisa tampil maksimal dan konsisten menghadapi setiap lawan. "Saya coba main maksimal di setiap babak yang saya lewati. Mungkin dari babak pertama, kedua juga. Ingin bisa melaju ke babak-babak berikutnya dan permainan saya bisa lebih meningkat," kata Gregoria seperti dikutip dari Antara, Selasa, 16 Agustus 2022.
Penampilan Gregoria kerap menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir karena belum menemukan konsistensi. Persoalan mentalitas dan daya juang disebut-sebut menjadi salah satu pemicunya.
Namun penampilannya terlihat mulai membaik sejak bermain di Malaysia dan Singapura bulan lalu. Ia bahkan bisa mengalahkan pemain nomor satu asal Jepang, Akane Yamaguchi untuk melaju ke semifinal Malaysia Open. Terakhir kali ia menembus semifinal ialah pada 2018 di Denmark Open.
Tampil apik saat tur Asia Tenggara, membuat Gregoria mendapat asupan kepercayaan diri yang meningkat menjelang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022. Bahkan untuk semakin memantapkan mentalnya, Gregoria menyempatkan diri menjalani konseling ke psikolog dan pelatih.
"Butuh proses panjang sampai pada titik bisa lebih percaya diri dan lepas. Dari turnamen kemarin, saya memang niat untuk menang tapi tetap santai. Target saya ingin paksa diri sendiri. Tapi tidak menjadikan ini beban, melainkan sebagai motivasi," kata pemain berusia 23 tahun ini.
Sebelum bisa bangkit seperti saat ini, Gregoria Mariska selalu kesulitan untuk membangun kepercayaan diri karena tertekan oleh beban emosional. "Sebelumnya saya selalu main paksa, tapi tidak bisa terus. Akhirnya belakangan ini saya bisa kontrol emosi dan jadikan motivasi positif," ujar dia.
Menyikapi hal ini, pelatnas PBSI menjelaskan langkah yang diambil untuk membantu anak didiknya bangkit. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, menyatakan semua pihak yang terlibat terus berupaya memotivasi dan memberikan masukan positif kepada Gregoria.
"Kalau dibenahi harus dari latihan, kami memang push dia. Dia suka kesal sendiri dengan performanya. Kami motivasi, bahwa dia juga punya kemampuan yang tak dimiliki lawan. Diskusi juga kami lakukan untuk persiapan strategi dan lainnya," kata Rionny Mainaky.
Baca: Malaysia Masters 2022: Dua Kali Kalahkan Akane, Ini Kata Gregoria