TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tahun lalu, Shi Yu Qi terakhir kali memenangkan gelar saat berlaga di Macau Open. Atlet bulu tangkis tunggal putra Cina itu pun berjuang untuk menahan emosinya setelah melalui laga berat tiga gim saat menghadapi wakil Malaysia, Lee Zii Jia, untuk meraih gelar pertama BWF World Tour Super 750 di Denmark Open 2022.
“Saya sangat senang sampai hampir menangis. Sudah tiga tahun sejak saya mencapai final, jadi saya senang. Ujian besar pertama saya adalah Kejuaraan Dunia dan melawan Lee. Di Denmark, saya berhasil,” kata Shi Yu Qi setelah kemenangannya 21-18 16-21 21-12 dikutip dari BWF Badminton.
Pada laga final Denmark Open tersebut, dua pemain bertipikal ofensif bertarung habis-habisan. Menurut Shi Yu Qi, bermain cepat dan mentalitas yang kuat menjadi kunci untuk meraih gelar. “Kami berdua adalah pemain ofensif. Semuanya berlalu sangat cepat di stadion sehingga semuanya tergantung pada status mental kami,” ujar dia.
Lee terlihat lelah di gim penentuan. Shi Yu Qi pun melihat peluang tersebut dengan memanfaatkan adu drift dan meningkatkan kecepatan pertandingan. “Saya terkejut bagaimana hal-hal dimainkan di game ketiga, terutama ketika saya memulai di akhir yang lebih sulit, sulit untuk mengontrol drift, jadi taktik saya adalah mengikuti Lee sampai perubahan akhir, dan memukul besar dengan penyimpangan itu.”
Baca: Sanksi Berakhir, Shi Yuqi Bersiap Tampil di BWF World Championships 2022
Juara All England 2018 itu mengakui kepercayaan dirinya sudah mencapai 90 persen menyusul kemenangannya di Odense. French Open 2022 menjadi target berikutnya. “Tidak ada pesta. Saya perlu mencuci pakaian, mandi, berkemas untuk ke Paris, dan tidur nyenyak,” ujarnya.
Target pemain berusia 26 tahun itu adalah mendongkrak posisinya di peringkat dunia. Shi Yu Qi saat ini berada di peringkat ke-44. Ia menilai belum berada di level terbaiknya saat ini. “Belum. Saya selalu berusaha untuk berada dalam kondisi terbaik saya. Saya akan terus berusaha.”
Adapun Lee Zii Jia mengakui kehilangan fokus pada gim penentuan. “Alih-alih membuat Shi bergerak, saya merasa lelah. Shi juga lelah, tetapi dia lebih berpengalaman dalam mengendalikan kondisi. Saya kehilangan fokus saya di game terakhir, dengan perubahan akhir, Shi memainkan banyak pukulan menyerang.”
Lee Zii Jia berusaha menebus kesalahan di YONEX French Open 2022. Pemain berusia 24 tahun itu mengakui bahwa capaian di Denmark Open adalah awal yang baik. Ia akan berusaha mempertahankan performa dan kondisinya di Paris dan Jerman di HYLO Open 2022.
Baca juga: Mengintip Peta Kekuatan Terkini Bulu Tangkis Dunia pada 2022 Setelah Denmark Open