TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic telah menjadi pemegang rekor gelar Australian Open dengan koleksi sembilan kali juara. Ia akan mengincar gelar ke-10 di Melbourne pada Januari 2023.
Ia harus rela kehilangan peluang meraih gelar Australia Terbuka tahun lalu karena deportasi dari otoritas setempat. Penolakan petenis berusia 35 tahun itu untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 memicu pertarungan hukum tingkat tinggi yang akhirnya membuat Djokovic diusir dari negara itu beberapa jam sebelum Grand Slam bergulir.
Dengan ketidakhadirannya, pesaing terbesarnya, Rafael Nadal, melenggang dan memenangi Australian Open untuk rekor gelar turnamen major ke-21. Beberapa orang, termasuk mantan petenis nomor satu dunia Jim Courier, bahkan merasa Djokovic adalah korban politik pada tahun pemilu di Australia.
Djokovic, yang saat itu ditahan untuk sementara waktu di Pusat Detensi Imigrasi, kini bersiap untuk tampil di Australian Open 2023 sebagai favorit juara. Jika dia berhasil menjadi juara, gelar tersebut akan menjadi gelar Grand Slam ke-22, bersaing ketat dengan Nadal di puncak daftar petenis putra sepanjang masa.
Banyak orang di Australia senang melihat kembalinya Djokovic. Dia menikmati dukungan kuat dari penonton saat dia mengalahkan semua lawannya di Lapangan Adelaide pekan lalu untuk gelar ATP ke-92 dalam kariernya.
"Dukungan yang saya dapatkan dalam 10 hari terakhir adalah sesuatu yang menurut saya tidak pernah saya alami terlalu sering dalam hidup saya," kata Djokovic usai memenangi Adelaide International, seperti disiarkan AFP, dikutip dari Reuters.
Bulan lalu, The Sydney Morning Herald melaporkan bahwa sebuah survei menunjukkan 30 persen warga Australia mendukung Djokovic untuk diizinkan masuk ke Negeri Kangguru tersebut. Persentase ini naik dari 14 persen pada Januari tahun lalu.
Meskipun menimbulkan kontroversial, Djokovic memiliki kesempatan besar kali ini. Ia berusaha mengejar capaian Nadal. Peluang itu terbuka. Roger Federer tidak lagi ada dalam peta pertarungan setelah pensiun tahun lalu, dan petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz mundur dari Australian Open karena cedera.
Danill Medvedev, finalis yang kalah pada 2001 dan 2022, adalah ancaman paling nyata untuk Novak Djokovic selain Rafael Nadal. Medvedev pernah mengalahkan Djokovic di final US Open 2021 untuk memenangi satu-satunya gelar major dalam kariernya.
Baca juga: Menjelang Australia Open 2023, Rafael Nadal Tegaskan Dirinya Belum Berpikir Pensiun