TEMPO.CO, Jakarta - Hebi Marapu tak buang-buang waktu seusai bermain imbang melawan Al Toyogon (Filipina) dalam perebutan gelar tinju kelas ringan IBA Intercontinental di Johor Bahru, Malaysia, pada akhir Desember lalu. Petinju kelahiran Sumba Barat tersebut bakal kembali naik ring dalam event Fist of Glory, pada 4 Maret 2023.
Ia akan menghadapi pertaruhan yang lebih besar daripada sebelumnya. Hebi dijadwalkan menghadapi Phissanu Chimsunthom (Thailand) untuk mempertahankan gelar juara kelas ringan WBC Asia Continental dan sekaligus mengincar titel IBA Intercontinental di Bangkok.
Sabuk juara kelas ringan WBC Asia Continental jadi milik Hebi setelah mampu menang mutlak atas Pipat Chaiporn dalam duel di Pattaya, Thailand, Juli 2022.
Hasil draw (imbang) melawan Al Toyogon dalam upaya merebut gelar IBA Intercontinental yang lowong masih membuat Hebi merasa penasaran.
Petinju 34 tahun yang memiliki rekor bertarung 17 kemenangan (12 KO), satu kali kalah dan imbang ini mengaku dirinya mendapatkan pelajaran yang berharga dari pertarungan menghadapi Toyogon.
Itu juga makin membuat Hebi termotivasi saat kembali menjalani latihan. Karenanya, ia tidak ragu untuk mengambil pertarungan melawan Chimsunthom, bulan depan, meskipun pertaruhannya besar.
“Yah, hasil imbang di pertarungan akhir tahun kemarin membuat saya cukup sedih, karena saya sangat ingin menang,” kata petinju bernama lengkap Arnoldus Yansen Hebi ini soal hasil draw lawan Toyogon.
“Tapi hasil itu juga menjadi pelajaran buat saya, bahwa saya harus lebih siap dan lebih baik lagi. Saya masih harus belajar lebih banyak lagi jika ingin naik ke tingkat yang lebih tinggi,” Hebi menambahkan.
Dengan ambisi memboyong pulang dua sabuk juara kelas ringan ke Indonesia, Hebi Marapu sudah mulai menjalani latihan intens lagi bersama David John Treharne, pelatih asal Kanada, sejak akhir Januari.
Pilihan Editor: Anthony Joshua Naik Ring Lagi 1 April 2023
