TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas basket putra Indonesia Milos Pejic tidak mempermasalahkan perubahan skema turnamen yang terjadi di SEA Games 2023 Kamboja. Ia memastikan anak asuhnya siap bertanding dalam kondisi apa pun.
Panitia SEA Games 2023 Kamboja menetapkan pembagian grup untuk pertandingan cabang olahraga basket putra. Ini berbeda dari edisi sebelumnya yang hanya menggunakan satu grup.
Perubahan skema tersebut disebabkan adanya penambahan jumlah peserta dari yang semula tujuh menjadi delapan negara. Myanmar adalah negara tambahan di cabang olahraga basket putra ini.
"Perubahan terjadi karena jumlah peserta. Kami siap mengikuti kompetisi dengan skema apa pun," ujar Milos dikutip dari keterangan PERBASI.
Timnas basket putra Indonesia tergabung di grup A bersama Thailand, Singapura, dan Kamboja. Sementara grup B dihuni Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Myanmar. Milos tak mau menyebut Indonesia berada dalam grup yang mudah.
Pelatih asal Serbia itu bahkan mewaspadai Kamboja selaku tuan rumah. "Tidak bisa menjawab ringan, sedang, atau berat karena kami berada satu grup dengan tuan rumah (Kamboja). Kami tidak akan tahu apa yang mereka siapkan."
Skuad sementara Garuda baru saja menjalani pemusatan latihan (TC) di Australia sejak 4-24 April 2023. Andakara Prastawa dan kawan-kawan melakoni sembilan laga uji coba melawan tim dari NBL1 dengan empat catatan kemenangan.
Kini mereka telah kembali ke Jakarta dan akan mulai kembali berlatih pada Rabu, 26 April 2023. Rencananya Milos akan membawa 12 pemain ke Kamboja.
Timnas basket putra Indonesia dibebani target medali emas oleh PP PERBASI. Untuk mewujudkan hal tersebut Milos bertekad menyapu bersih semua pertandingan yang ada.
"Target kami satu, mempertahankan medali emas. Kami perlu memenangkan seluruh game sampai fina. Itu target kami dan tidak akan kurang dari itu," ujar pelatih berusia 54 tahun tersebut.
Pilihan editor: Jelang SEA Games 2023, Adaptasi 2 Pemain Naturalisasi di Tim Basket Indonesia Berjalan Mulus