TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic melaju ke final Wimbledon 2023. Berstatus sebagai juara bertahan, ia lolos ke babak final setelah mengalahkan Jannik Sinner di Center Court pada Jumat, 14 Juli 2023. Selain menjadi final kesembilan di turnamen lapangan rumput, Djokovic juga berhasil mencatatkan rekor final tunggal ke-35 Grand Slam.
Djokovic, yang sedang dalam mood bertarung melawan Sinner, sempat berdebat dengan wasit dan mengejek penonton selama pertandingan. Dia akhirnya memenangi pertandingan 6-3, 6-4, 7-6 (7/4) yang membawanya lebih dekat ke gelar Wimbledon kedelapannya.
"Semifinal akan selalu sangat intens. Mungkin skor tidak memberikan gambaran dari apa yang terjadi di lapangan," kata Djokovic seusai pertandingan, dikutip dari AFP. Petenis berusia 36 tahun itu akan menghadapi petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz atau unggulan ketiga dari Rusia Daniil Medvedev di final Wimbledon kelimanya secara beruntun pada Minggu, 16 Juli 2023.
Petenis berusia 36 tahun itu akan mencatatkan delapan gelar Wimbledon untuk menyamai rekor Roger Federer jika ia memenangi gelar kelima berturut-turut di lapangan rumput All England Club. Pencapaian terbaru Djokovic, rekor final ke-35 di Grand Slam, membawanya melewati legenda Amerika Chris Evert, tetapi ia memiliki prestasi yang lebih signifikan dalam urusan memenangi trofi Wimbledon.
Dengan 23 gelar tunggal Grand Slam yang dia catatkan hingga saat ini, petenis nomor dua dunia itu bertekad untuk menyamai rekor 24 gelar sepanjang masa Margaret Court. Petenis asal Serbia itu telah memenangi Australian Open dan French Open musim ini. Ia pun berniat untuk menyapu bersih Grand Slam dalam satu tahun. Wimbledon dan US Open adalah targetnya.
Unggulan kedelapan asal Italia Sinner (21) nyaris meraih kemenangan mengejutkan atas Djokovic di perempat final Wimbledon tahun lalu. Namun, Djokovic berhasil bangkit dari ketertinggalan dua set untuk menang.
Pertandingan di Wimbledon 2023 berbeda. Djokovic memegang kendali sejak awal saat ia merebut set pertama dengan mudah. Setelah mematahkan servis pada gim ketiga set kedua, Djokovic mendapat masalah dengan wasit Richard Haigh.
Ofisial Inggris itu mengambil satu poin dari Djokovic pada gim keempat karena menilai petenis tersebut membuat suara yang mengganggu setelah melakukan pukulan dan tepat saat Sinner hendak memukul bola.
Djokovic yang marah dan mendatangi wasit. "Apa yang kamu lakukan?" Haigh kembali membuat kesal Djokovic beberapa saat kemudian ketika memberi peringatan karena terlalu lama melakukan servis. Namun, Djokovic memulihkan keseimbangan mentalnya untuk memenangi set kedua.
Setelah menyelamatkan dua set poin di set ketiga, Novak Djokovic menanggapi dukungan penonton untuk Sinner dengan membuat gerakan menangis sarkastik ke arah tribun. Djokovic tertawa terbahak-bahak kepada para pendukung Sinner saat dia memenangi tie-break set ketiga untuk meraih kemenangan yang membawanya mencetak sejarah.
Pilihan Editor: Berita Terkini Liga 1: Persija Jakarta Resmi Umumkan Maciej Gajos sebagai Rekrutan Terbaru