Sebelumnya, Erick Thohir mendengarkan langsung aspirasi puluhan pimpinan suporter klub sepak bola Liga 1 dan Liga 2 di Yogyakarta, Jumat.
"Hari ini saya bersama Komite Adhoc Suporter ketemu para pimpinan suporter untuk mendengarkan aspirasi, kira-kira keinginan suporter seperti apa," kata Erick, Jumat.
Didampingi Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga, Erick bertemu lebih dari 50 pimpinan suporter dari Liga 1 maupun Liga 2, mulai dari suporter Persija, Persib, Persebaya, PSS, PSIM, PSMS, hingga Persipura.
Dalam acara pra-lokakarya suporter sepak bola nasional itu, Erick menuturkan suporter merupakan bagian penting dalam transformasi sepak bola Indonesia. Dia mengatakan suporter merupakan bagian dari tradisi yang sudah mendarah daging dalam sepak bola nasional.
Baginya, tradisi dan keberlanjutan merupakan kunci dalam membangun sepak bola. Erick mencontohkan bagaimana Jepang dengan tradisi dan keberlanjutan dengan membangun kedisiplinan, tata kelola kompetisi yang bagus, menghasilkan timnas yang hebat, bahkan mampu mengalahkan tim kuat seperti Jerman.
"Ini lah kenapa kalau saya bilang salam sepak bola, jawabnya tradisi. Tradisi dan kontinyu ini yang akan menjadi kekuatan kita," kata Erick.
Erick menyampaikan apa yang didorong para suporter, salah satunya bagaimana bisa bekerja sama lebih erat antara suporter, PT Liga, pemilik klub, dan PSSI menjadi jembatan.
Erick pun mendorong para suporter membuat sejumlah program dalam workshop untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
"Hari ini saya datang ingin lebih banyak mendengar baru kita diskusi. Ini bukan pidato dengerin saya, terus saya pulang, tidak. Saya justru mau mendengarkan karena tidak mungkin transformasi sepak bola Indonesia terjadi kalau kita tidak dorong transformasi suporter," kata Erick.
Pilihan Editor: Timnas U-17 Indonesia Main di Surabaya pada Babak Grup Piala Dunia U-17