TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen tenis Australia Open 2024, yang akan berlangsung Januari 2024, akan menyediakan hadiah sebesar US$ 59 juta atau setara dengan Rp 908,6 miliar. Jumlah ini meningkat 13 persen dan mencapai rekor tertinggi pemberian hadiah di ajang Grand Slam ini.
Direktur turnamen Craig Tiley mengatakan bahwa sangat penting untuk memastikan para pemain terbaik di dunia mendapat kompensasi yang pantas.
“Kami tahu hal ini memungkinkan para pemain untuk berinvestasi dalam karier mereka sendiri dan dalam banyak kasus, membantu menyiapkan mereka untuk sukses sepanjang tahun,” kata Tiley seperti dikutip dari AFP di Jakarta, Jumat.
Adapun pemenang gelar putra dan putri pada Grand Slam pertama untuk musim 2024 tersebut akan membawa pulang sekitar 3,15 juta Australia atau setara Rp 33,2 miliar. Pemain yang dikalahkan di babak sebelumnya dan kualifikasi juga akan bernasib lebih baik dari sebelumnya.
Mereka yang tersingkir pada putaran pertama juga akan menerima sekitar 120.000 dolar Australia yang setara dengan Rp 1,26 miliar atau naik 13 persen. Sementara pemain yang tersingkir pada putaran kedua akan menerima hadiah dengan kenaikan yang sama menjadi 180.000 dolar Australia atau setara dengan Rp 1,89 miliar.
Bahkan, pemain yang tersingkir di babak pertama kualifikasi akan menerima 31.250 dolar Australia atau setara dengan Rp 329,94 juta. Secara total, dana tambahan sebesar 10 juta dolar Australia atau Rp 105,39 miliar telah disediakan untuk acara pada 2024.
Dengan demikian hadiah uang pada turnamen tersebut, yang akan berlangsung di Melbourne Park pada 14 Januari 2024, meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu dekade terakhir.
Tiley menuturkan, pihaknya ingin memastikan Australia tetap menjadi landasan peluncuran musim tenis untuk global.
"Kami juga ingin memastikan para pemain serta tim mereka memiliki segala yang dibutuhkan untuk membantu mereka tampil terbaik dan terus menikmati Happy Slam," ujarnya menambahkan.
Pilihan Editor: Daftar 8 Pemain Sepak Bola dengan Banderol Mencapai Rp 17 Triliun