TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Belarusia Aryna Sabalenka memblokir nuansa politik pada pertandingan putaran ketiganya melawan petenis Ukraina Lesia Tsurenko di Australian Open 2024 pada Jumat, 19 Januari, untuk lolos ke babak keempat dengan kemenangan mudah 6-0, 6-0.
Sabalenka terakhir kali dijadwalkan menghadapi petenis Ukraina itu di Indian Wells tahun lalu. Namun Tsurenko mengundurkan diri setelah mengalami serangan panik ketika berbicara dengan para pejabat mengenai tanggapan tenis terhadap invasi Rusia ke Ukraina, di mana Belarusia digunakan sebagai arena pertandingan.
Juara bertahan dan unggulan kedua Sabalenka bermain di Melbourne Park tanpa afiliasi resmi nasional di bawah kondisi yang diberlakukan pada pemain Rusia dan Belarusia oleh penyelenggara turnamen sejak invasi ke Ukraina.
Pertandingan itu sendiri merupakan pertandingan sepihak yang dimainkan dalam suasana tenang di Rod Laver Arena ketika Sabalenka dengan kejam memberikan unggulan ke-28 Tsurenko “double bagel” yang ditakuti dalam waktu 52 menit.
Tidak ada jabat tangan tradisional di atas net pada akhir pertandingan dan para pemain hanya saling menyapa dengan lambaian tangan sebelum keluar lapangan.
“Situasi ini sudah terjadi sejak lama dalam tur dan saya memahami serta menghormati posisi semua orang,” kata Sabalenka usai pertandingan.
"Dia (Tsurenko) cukup hormat. Dia berkata, 'permainan yang bagus'. Dia tidak menjabat tangan saya, tapi dia menghormati saya, jadi saya menghargainya.”
Tsurenko mengatakan dia akan terus tidak berjabat tangan dengan pemain Rusia dan Belarusia untuk menyoroti penderitaan rakyat Ukraina yang terus berlanjut menjelang peringatan dua tahun invasi tersebut.
Sabalenka hanya kalah satu set dalam perjalanannya meraih gelar Grand Slam pertamanya tahun lalu di Melbourne Park dan melanjutkan hal yang sama musim ini dengan hanya kebobolan enam game dalam tiga pertandingan sejauh ini.
Petenis berusia 25 tahun ini mengatakan itu bukan suatu kebetulan saat ia mencoba menyamai rekor pemain nomor satu dunia Iga Swiatek.
“Tahun lalu Iga memenangi begitu banyak set dengan skor 6-0 dan salah satu tujuan saya adalah mencoba mendekatinya,” ujar Sabalenka. “Saya sangat senang dengan level yang saya mainkan sejauh ini dan saya hanya berharap bisa terus seperti itu, atau bahkan lebih baik lagi.”
Dia mungkin akan lebih sulit mendapatkan skor 6-0 di babak keempat melawan Amanda Anisimova dari Amerika Serikat, yang sebelumnya mengalahkan mantan peringkat dua dunia Paula Badosa (Spanyol) 7-5, 6-4.
Anisimova berada di peringkat 442 dunia setelah istirahat panjang dari permainan tetapi terlihat dalam performa yang baik di tiga putaran pertama Grand Slam awal tahun ini.
“Dia pemain super dan saya sangat senang melihatnya kembali dan saya menantikan pertandingan yang sulit,” kata Sabalenka.
REUTERS
Pilihan editor: Real Madrid Disingkirkan Atletico Madrid di Copa del Rey, Apa Dalih Carlo Ancelotti?