TEMPO.CO, Jakarta - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic yang terkejut mengatakan penampilannya saat kalah dari Jannik Sinner di semifinal Australian Open 2024 pada Jumat, 26 Januari, adalah salah satu yang terburuk yang pernah ia hasilkan dalam lebih dari 400 pertandingan Grand Slam.
Juara Grand Slam 24 kali itu mengatakan dia masih memiliki harapan besar untuk meraih lebih banyak kesuksesan di sisa musim ini dan memperingatkan para pakar yang mungkin tergoda untuk menghentikan karier gemilangnya.
“Dia benar-benar mengungguli saya hari ini,” kata pemain Serbia itu mengenai kekalahan 6-1, 6-2, 6-7 (6), 6-3 dari Sinner, petenis Italia berusia 22 tahun.
"Saya sangat terkejut dengan level saya. Tidak banyak yang saya lakukan dengan benar di dua set pertama. Saya rasa ini adalah salah satu pertandingan Grand Slam terburuk yang pernah saya mainkan. Setidaknya itu yang saya ingat.”
"Sejujurnya, sepanjang turnamen saya belum benar-benar bermain mendekati performa terbaik saya. Saya tidak merasa benar-benar berada di lapangan selama turnamen ini. Bisa dibilang semifinal adalah hasil yang bagus, tentu saja, tapi saya selalu mengharapkan yang tertinggi dari diri saya,” ujar dia menambahkan.
Harapan tersebut muncul dari hasil yang diraihnya di lapangan keras biru Melbourne, di mana ia telah memenangi 10 gelar dan 94 dari 103 pertandingan yang ia mainkan selama 19 musimnya.
Kemenangan Sinner mengakhiri rekor kemenangan beruntun Djokovic dalam 33 pertandingan di Australia Terbuka sejak 2018 dan merupakan kekalahan pertamanya dalam 11 laga semifinal di Melbourne.
“Saya tentu punya banyak hal yang bisa dibanggakan sehubungan dengan apa yang telah saya capai di sini,” tutur Djokovic. “Rekor beruntun itu akan berakhir suatu hari nanti. Itu akan terjadi, dan setidaknya saya memberikan semua yang saya bisa dalam situasi saya sedang tidak bermain bagus.”