TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja mengatakan bakal berfokus pada percepatan regenerasi yang berkelanjutan di lima sektor. Ia berharap pembinaan dan percepatan regenerasi atlet-atlet muda diharapkan bisa mempersempit jarak (gap) antara pemain-pemain senior yang sering menjadi andalan di berbagai turnamen dan kejuaraan bergengsi dunia.
“Kita fokus ke percepatan, dan untuk itu kita harus tahu mempersiapkannya bagaimana. Yang jelas kita tidak boleh lengah,” kata Ricky saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024.
Demi mencapai target tersebut, peraih medali emas Olimpiade 1996 Atlanta itu mengatakan peran pelatih di setiap sektor menjadi krusial. Menurut Ricky, pelatih adalah sosok yang paling dekat dengan setiap atlet, mulai dari memonitor keseharian latihan, program latihan, hingga pengiriman turnamen.
“Bagaimana dari level pratama ini bisa meneruskan yang ada. Jadi, kita perlu fokus ke pengiriman turnamen, itu harus benar-benar selektif. Selain itu, fokus di kesiapan, keseharian saat latihan, karena jika itu semua baik, maka hasilnya akan terlihat saat bertanding,” ujar Ricky.
Mantan pemain ganda putra itu melanjutkan bahwa langkah percepatan pertama yang bisa dilakukan adalah berkoordinasi dengan program-program latihan yang sudah berjalan. “Ada kumpul sama pelatih terkait program, agenda kejuaraan, sehingga kita harus selektif. Sehingga betul-betul dalam pengiriman (atlet ke turnamen), persiapannya baik. Ini untuk percepatan dan target-target (atlet) pratama yang sangat penting,” ujar Ricky.
Menurut Ricky, regenerasi pun harus fokus pada segi kualitas, bukan hanya kuantitas. Jarak yang jauh dari pemain elite ke junior, ia berharap, bisa semakin rapat dan kompetitif. “Bukan cuma kuota, tapi pencapaiannya juga harus diawasi. Kita tidak ingin kalau yang senior selesai, tapi (atlet junior) masih persiapan. Kita tidak ingin seperti itu di semua sektor,” kata Ricky.
Kepala Pelatih PBSI Rionny Mainaky mengatakan hal senada. Mulai merapatnya gap antara junior dan senior terlihat saat atlet-atlet pelapis yang bertanding di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia (BATC) 2024, pekan lalu. Tim putri finis sebagai semifinalis, sedangkan tim putra terhenti di perempat final setelah memberikan perlawanan sengit.
“Saya minta pemain muda kemarin untuk menunjukkan daya juang dan kualitas. Tapi memang, ketenangan masih menjadi PR (pekerjaan rumah) pemain muda, beda dengan pemain senior,” kata Rionny.
Pilihan Editor: Duel FC Porto vs Arsenal di Liga Champions, Mikel Arteta Siap Meski Timnya Tak Berpengalaman