TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tunggal putra Indonesia Irwansyah bercerita tentang kekurangan dua anak asuhnya, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Menurut dia, ada satu faktor yang menyebabkan kedua pemain tersebut masih belum bisa menampilkan performa konsisten.
Jonatan dan Ginting dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi ujung tombak tunggal putra Indonesia di beberapa kejuaraan. Terbaru, mereka baru saja menciptakan sejarah dengan bertarung di babak final All England 2024.
Catatan tersebut menjadi yang pertama dibuat sejak terakhir kali diciptakan Hariyanto Arbi dan Ardy Wiranata pada edisi 1994 silam. Duel Jonatan melawan Ginting sendiri akhirnya dimenangkan Jonatan lewat dua game langsung dengan skor 21-15, 21-14.
Namun, sebelum euforia keberhasilan All England 2024, performa Jonatan dan Ginting dapat dikatakan belum meyakinkan. Ginting, misanya, dari empat turnamen terakhir sebelum All England, prestasi terbaiknya hanya mencapai semifinal Indonesia Masters 2024. Jonatan lebih parah, dia tiga kali tersingkir di babak pertama, dan hanya satu kali menembus babak kedua sebelum akhirnya gugur juga.
Menurut Irwansyah, masalah inkonsistensi performa itu tak lepas dari kekurangan Jonatan dan Ginting dalam mengambil keputusan di lapangan. Pelatih yang akrab disapa Bang Aboy itu menilai cara berpikir kedua anak asuhnya masih salah.
"Kadang-kadang dari cara berpikir mereka ini yang membuat itu enggak stabil. Kalau dari cara main, lihat saja itu Ginting dan Jonatan permainannya seperti apa. Kelasnya sudah hebat," ujar dia dalam wawancara eksklusif bersama Tempo di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin, 1 April 2024.
"Tetapi ketika berada di lapangan, di sebuah kejuaraan, kadang-kadang cara berpikir mereka itu masih salah sehingga membuat beban sendiri. Di situ saja yang bermasalahnya sehingga prestasinya naik turun," kata Irwansyah menambahkan.
Pelatih yang sempat menimba ilmu di Eropa selama 15 tahun itu yakin secara fisik dan permainan, Jonatan dan Ginting mampu bersaing dengan tunggal putra papan atas lain. Namun, dia melihat kedua anak asuhnya kerap memikirkan hal-hal yang tak perlu. Irwansyah pun tak henti-hentinya mengingatkan Jonatan dan Ginting agar menuangkan 100 persen fokusnya ke pertandingan, bukan hal lain.
"Misal ada yang masih enggak enak atau kurang mantap di kejuaran, saya selalu bilang sama mereka jangan dipikirin karena enggak mau saya mereka ada pemikiran negatif. Mungkin masih tidak enak dari cara bertahannya, tapi tidak apa-apa, dibuat rileks saja karena dari fokus itu bola akan balik sendiri. Kalau dipikirin terus jadi enggak bagus," tuturnya.
Irwansyah berharap keberhasilan Jonatan dan Ginting di All England 2024 bisa menjadi titik balik konsistensi performa keduanya. Selanjutnya, mereka akan tampil dalam ajang Badminton Asia Championships 2024. Irwansyah enggan mengungkapkan target yang ditetapkan, dia hanya mengatakan bakal menginstruksikan kedua pemain untuk fokus kepada setiap pertandingan yang dijalani.
Pilihan Editor: Jonatan Christie Percaya Diri Tatap Badminton Asia Championships 2024 Usai Juarai All England 2024