Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Indonesia di Uber Cup dan Prestasi Pebulutangkis Putri

image-gnews
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Maria Febe Kusumastuti mengembalikan kok ke arah lawannya pebulutangkis tunggal putri Bulgaria Linda Zetchin pada pertandingan penyisihan Grup C Piala Uber 2016 di Kunshan Sport Center Gymnasium, Tiongkok, 15 Mei 2016. Maria Febe sukses taklukan Bulgaria pada pertandingan perdana di ajang Thomas dan Uber Cup 2016. ANTARA FOTO
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Maria Febe Kusumastuti mengembalikan kok ke arah lawannya pebulutangkis tunggal putri Bulgaria Linda Zetchin pada pertandingan penyisihan Grup C Piala Uber 2016 di Kunshan Sport Center Gymnasium, Tiongkok, 15 Mei 2016. Maria Febe sukses taklukan Bulgaria pada pertandingan perdana di ajang Thomas dan Uber Cup 2016. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua dekade lebih Indonesia puasa gelar Uber Cup. Indonesia baru tiga kali menjuarai Uber Cup  atau Piala Uber pada 1975, 1994, dan 1996 dan tujuh kali menjadi runner-up. 

Hingga kini, Uber Cup masih didominasi oleh China dengan 15 kali juara, disusul Jepang dengan enam kali juara Tim bulu tangkis putri Indonesia kembali gagal di Uber Cup 2022. Juaranya Korea Selatan untuk kedua kalinya. Sebagaimana Thomas Cup lahir dari keinginan Sir Thomas, Uber Cup lahir dari mimpi pebulu tangkis Inggris yang mengoleksi 13 gelar All England, Elizabeth "Betty" Uber.

Meski saat ini prestasi bulutangkis sektor putri Indonesia belum begitu terlihat, namun perlu diketahui para Srikandi bulutangkis masa lalu Indonesia mampu menunjukkan taringnya di berbagai gelaran. Tak terkecuali pada ajang perebutan Piala Uber. Di ajang beregu itu, para legenda bulutangkis putri Indonesia mencatatkan sejarah manis, dengan berhasil meraih tiga kali gelar juara yaitu pada 1975, 1994, dan 1996.

Untuk pertama kalinya, Indonesia berhasil meraih Piala Uber setelah mengalahkan juara bertahan, Jepang, pada babak final yang berlangsung 6 Juni 1975, di Istora Senayan, Jakarta, seperti yang dilansir dari PB Djarum. 

Kala itu, kekuatan tim merah putih diwakili oleh Minarni, Taty Sumirah, Utami Dewi, Theresia Widiastuty, Imelda Wigoena, dan Regina Masli.

Buah dari keberhasilan itu, tim Uber merah putih tepatnya pada 18 Juni 1975, Minarni dan kawan-kawan diterima Ibu Negara saat itu, Tien Soeharto dan juga pada 24 Juni 1975, Presiden Soeharto mengundang para pebulutangkis tim Uber Indonesia ke Bina Graha, Jakarta.

Setelah 19 tahun lamanya Piala Uber tak kembali, akhirnya pada 1994 Srikandi merah putih kembali berhasil merebutnya usai mengalahkan tim tangguh, China. Kala itu tim Uber Indonesia digawangi oleh peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susi Susanti

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Susi turun di partai pertama menghadapi Ye Zhaoying. Susy berhasil menyelesaikan tugasnya dengan bak usai mengalahkan Ye Zhaoying, deligan 11-4 dan 12-10. Pada partai kedua, Finarsih/Lili Tampi menamoan kemenangan bagi Indonesia menjadi 2-0 dan memperlebar peluang Indonesia merebut Piala Uber dari tangan China.

Namun, tak mudah begitu saja bagi Indonesia untuk bisa meraih gelar kedua kalinya itu, setelah dua partai berikutnya, Yuliani Santosa di nomortungga, pur dan Elica Nathanael bersama Zelin Resiana di ganda putri harus mengalami kekalahan. Maka partai kelima pun dilangsungkan.

Namun, kejutan dapat disajikan oleh Mia. Tampil penuh percaya diri melawan Zhang Ning. Game pertama Mia berhasil merebut kemenangan dengan meyakinkan 11-7. Bahkan game kedua Indonesia hampir saja memastikan Piala Uber, namun Zhang yang lebih berpengalaman menuntaskan game kedua dengan skor tipis 10-12. Sementara game ketiga, Mia tampil ganas. Bocah 14 tahun berhasil membawa Piala Uber bagi Indonesia di hadapan publik sendiri, Istora Senayan, Jakarta.

Selanjutnya pada era tahun 1996, Indonesia yang diperkuat oleh pemain kelas dunia seperti tunggal putra Joko Suprianto, Alan Budikusuma, serta ganda putra Ricky Subagja/Rexy Maniaky berhasil mendominasi di Piala Thomas musim 1996.

Sementara itu, srikandi Merah Putih juga tidak kalah tangguhnya. Diperkuat oleh dua tunggal putri kelas dunia seperti Susi Susanti dan Mia Audina, Indonesia juga berhasil berjaya di turnamen Piala Uber. Susy Susanti menjadi pembuka jalan bagi teman-temannya dengan meraih kemenangan atas Ye Zhaoying Tim Merah Putih kembali menyabet trofi Uber Cup. Kala itu di partai puncak tim putri Indonesia membungkam Cina dengan skor 4-1.

Pilihan Editor: Profil Ester Nurumi Tri Wardoyo Atlet Tunggal Putri Indonesia yang Jadi Sorotan di Piala Uber 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kalah di Final Thailand Open 2024, Ana / Tiwi: Kami Tak Bisa Keluar dari Tekanan

3 jam lalu

Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma / Amalia Cahaya Pratiwi. Kredit: Tim Humas PBSI
Kalah di Final Thailand Open 2024, Ana / Tiwi: Kami Tak Bisa Keluar dari Tekanan

Ana / Tiwi kalah menghadapi wakil tuan rumah unggulan pertama, Jongkolphan Kititharakul / Rawinda Prajongjai, di final Thailand Open 2024, Minggu.


Hasil Final Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Gagal Juara, Kalah dari Pasangan Tuan Rumah

4 jam lalu

Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma / Amalia Cahaya Pratiwi. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Final Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Gagal Juara, Kalah dari Pasangan Tuan Rumah

Kekalahan Ana / Tiwi di final membuat Indonesia tidak bisa membawa pulang satu pun gelar dari Thailand Open 2024.


Jadwal Final Thailand Open 2024 Hari Ini, Ana / Tiwi Hadapi Wakil Tuan Rumah Unggulan Pertama

13 jam lalu

Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma / Amalia Cahaya Pratiwi. Kredit: Tim Humas PBSI
Jadwal Final Thailand Open 2024 Hari Ini, Ana / Tiwi Hadapi Wakil Tuan Rumah Unggulan Pertama

Pertandingan Ana / Tiwi akan menghadapi Jongkolphan Kititharakul / Rawinda Prajonjai di final Thailand Open 2024 akan dimainkan di partai keempat.


Serba-serbi Ribka Sugiarto Pebulu Tangkis yang Mundur dari Pelatnas

1 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Ribka Sugiarto. ANTARA
Serba-serbi Ribka Sugiarto Pebulu Tangkis yang Mundur dari Pelatnas

Pebulu tangkis ganda putri Ribka Sugiarto mundur dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) bulu tangkis Cipayung


Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa

1 hari lalu

Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma / Amalia Cahaya Pratiwi. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa

Febriana Dwipuji Kusuma / Amallia Cahaya Pratiwi (Ana / Tiwi) menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos babak final Thailand Open 2024.


Kata Rinov / Pitha Usai Terhenti di Babak Semifinal Thailand Open 2024

1 hari lalu

Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas Mentari. Kredit: Tim Media dan Humas PBSI.
Kata Rinov / Pitha Usai Terhenti di Babak Semifinal Thailand Open 2024

Langkah Rinov / Pitha harus terhenti pada babak semifinal Thailand Open 2024 di Stadion Nimibutr, Bangkok, Sabtu, 18 Mei 2024.


Jadwal Bulu Tangkis Thailand Open 2024 Sabtu 18 Mei: 2 Wakil Indonesia Kejar Tiket Final

1 hari lalu

Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas Mentari. Kredit: Tim Media dan Humas PBSI.
Jadwal Bulu Tangkis Thailand Open 2024 Sabtu 18 Mei: 2 Wakil Indonesia Kejar Tiket Final

Jadwal bulu tangkis Thailand Open 2024 akan memasuki babak semifinal, Sabtu hari ini. Dua wakil Indonesia akan berlaga.


Tersingkir di Thailand Open 2024, Gregoria Mariska Tunjung Akui Tegang Hadapi Wakil Tuan Rumah

1 hari lalu

Atlet tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung saat bertanding melawan Supanida Katethong di perempat final Thailand Open 2024, Jumat, 17 Mei 2024. Dok. PBSI
Tersingkir di Thailand Open 2024, Gregoria Mariska Tunjung Akui Tegang Hadapi Wakil Tuan Rumah

Gregoria Mariska Tunjung mengatakan tegang membuat permainannya terganggu sehingga kalah dari Supanida Katethong di perempat final Thailand Open 2024.


Rekap Hasil Thailand Open 2024 Jumat 17 Mei: 5 Wakil Indonesia Kandas, 2 Lolos ke Babak Semifinal

2 hari lalu

Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas Mentari. Kredit: Tim Media dan Humas PBSI.
Rekap Hasil Thailand Open 2024 Jumat 17 Mei: 5 Wakil Indonesia Kandas, 2 Lolos ke Babak Semifinal

Indonesia menyisakan satu wakil dari ganda campuran dan ganda putri di semifinal Thailand Open 2024.


Kata Komang Ayu Cahya Dewi Soal Penyebab Kekalahannya di Perempat Final Thailand Open 2024

2 hari lalu

Atlet tunggal putri Indonesia Komang Ayu Cahya Dewi saat bertanding melawan Han Yue di perempat final Thailand Open 2024, Jumat, 17 Mei 2024. Dok. PBSI
Kata Komang Ayu Cahya Dewi Soal Penyebab Kekalahannya di Perempat Final Thailand Open 2024

Komang Ayu Cahya Dewi mengungkapkan kondisinya tidak prima saat bertanding melawan Han Yue di perempat final Thailand Open 2024.