TEMPO.CO, Jakarta - Seleksi atau try out pemain asing Liga Bola Voli Putri Korea Selatan (V-League) sudah usai dilakukan, Kamis, 9 Mei 2024. Red Sparks memilih pemain yang sudah tampil pada musim lalu sebagai tandem Megawati Hangestri.
Red Sparks dipastikan tak lagi bisa memilih Giovanna Milana, yang musim lalu ikut mengantar mereka ke playoff. Pemain asal Amerika Serikat itu tak mendaftar untuk try out kali ini.
Pelatih Red Sparks Ko He-jin, yang mendapat giliran memilih kedua dalam memilih, akhirnya memutuskan untuk merekrut Vanja Bukilic, pemain asal Serbia yang musim lalu memperkuat Hi-Pass Expressway Corporation.
Pemain ini berposisi sebagai opposite hitter dengan tinggi badan 189 centimeter. Musim lalu, ia menempati posisi ketiga --Megawati urutan ketujuh-- dalam daftar top skor V-League. Pemain berusia 25 tahun itu mengemas 935 poin, jauh di atas torehan angka Mega (736).
Sebelum Red Sparks, Pepper Savings Bank mendapat giliran lebih dahulu. Mereka memilih Varvara Jabi, pemain asal Kroasia dengan tinggi badan 194 centimeter. Pemain baru ini berusia 29 tahun.
Setelah Red Sparks mendapat giliran, Hi-Pass yang tampil ke muka. Mereka memilih Merelin Nikolova, pemain asal Bulgaria yang baru berusia 23 tahun.
IBK Altos kemudian memilih Victoria Danchak, pemain Ukraina bertinggi badan 192 dan baru berusia 24 tahun. Pink Spiders, yang dapat giliran terakhir, memilih Tutku Bourges, pemain asal Turki berusia 25 tahun.
Hillstate dan GS Caltex sudah lebih dahulu memilih sehari sebelumnya. Keduanya memutuskan memperpanjang kontrak pemain lama mereka.
Hillstate, yang merupakan juara bertahan, merekrut kembali Letizia Moma Basoko, pemain asal Kamerun yang menjadi pemain terbaik final. Sedangkan GS Caltex kembali mengontrak Gisele Silva, pemain Kuba/Azerbaijan yang menjadi top skor musim lalu.
Sepekan sebelumnya, V-League sudah merampungkan seleksi pemain asing Asia. Megawati Hangestri kembali dikontrak Red Sparks dan Wipawee Srithong bergabung lagi dengan Hillstate.
SPIKE | NAVER
Pilihan Editor: Dipuji Netizen Karena Cantik dan Piawai Berbahasa Inggris, Komang Ayu Cahya Dewi Menanggapi dengan Bahasa Bali
