TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda campuran China, Zheng Si Wei / Huang Ya Qiong, segera mengalihkan fokus untuk mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade Paris 2024. Mereka ingin performa terbaik di pesta olahraga terbesar di dunia itu setelah gagal mempertahankan gelar juara di Indonesia Open 2024.
Zheng / Huang harus mengakui keunggulan dari rekan satu negaranya, Jiang Zhen Bang / Wei Ya Xin, dengan skor 11-21, 14-21 dalam partai final turnamen BWF Super 1000 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu, 9 Juni 2024.
“Kekalahan hari ini tidak memberikan dampak tertentu untuk semangat kami. Bagi kami, turnamen ini adalah ajang introspeksi, bagaimana mencari solusi untuk memperbaiki kelemahan kami,” kata Zheng saat ditemui usai pertandingan.
“Turnamen ini juga untuk bagaimana kami bisa terus mengembangkan diri, dan kami sudah memiliki rencana latihan menjelang Olimpiade mendatang. Sekarang kami fokus ke diri kami sendiri,” ujar dia menambahkan.
Zheng / Huang mengakui kompatriotnya mampu tampil lebih dominan, terutama dalam antisipasi pengembalian bola dan strategi. Meski berstatus unggulan pertama, mereka tidak mampu untuk mencari jalan keluar demi meraih angka. “Hari ini persiapan lawan lebih matang, sementara kami belum temukan solusi untuk menghadapi mereka,” kata Huang.
“Kami tidak bisa mencari pola yang tepat di lapangan, lawan sangat cepat, pertahanannya bagus, mereka mampu mengembalikan smes-smes keras dari saya,” ujar Zheng menambahkan.
Setelah turnamen ini, ganda campuran peringkat satu dunia itu bertekad untuk bangkit lebih kuat di panggung olahraga terakbar yang akan digelar pada musim panas di Paris. “Kami belajar banyak dari turnamen ini. Kami akan bersiap untuk latihan untuk memperbaiki kelemahan kami,“ kata Zheng.
“Saya sendiri belum tahu (terkait rencana pensiun). Saat ini fokus saya adalah Olimpiade dulu,” ujar Huang menepis rumor yang menyebutkan bahwa ia ingin pensiun.
Pilihan Editor: Profil Mauresmo Hinoke, Pemain Timnas U-20 Indonesia yang Cetak Gol ke Gawang Jepang di Turnamen Toulon