TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Jenazah atlet bulu tangkis asal China, Zhang Zhi Jie, masih berada di Unit Instalasi Kedokteran Forensik RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta, hingga Selasa petang 2 Juli 2024. Atlet tunggal putra berusia 17 tahun itu meninggal pada Minggu 30 Juni 2024 setelah kolaps saat sedang berlaga di kejuaraan BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta.
Jenazah Zhang Zhi Jie sempat dikabarkan akan dibawa orang tuanya kembali ke negaranya pada hari ini. Namun, hingga petang, kedua orangtua Zhang belum juga terlihat di rumah sakit. "(Orang tua Zhang Zhi Jie) belum jadi datang hari ini, sehingga jenazahnya masih di sini," kata Manajer Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito Banu Hermawan.
Banu mengatakan bahwa kakak Zhang Zhi Jie sudah datang ke Yogyakarta. Namun, sang kakak juga ingin menunggu kedua orangtuanya datang dan menjemput jenazah Zhang di rumah sakit bersama-sama. "Yang datang (ke Yogya) baru kakak almarhum sehingga belum bisa mengambil keputusan apapun, kakaknya juga tidak bersedia hadir (ke rumah sakit) jika tanpa orang tuanya," ujar dia.
Banu menuturkan, setelah dinyatakan meninggal pada Minggu, 30 Juni 2024, pukul 23.20 WIB, otoritas rumah sakit melakukan penanganan dengan memasukkan jenazah ke ruang pendingin Unit Instalasi Kedokteran Forensik. Menurut dia, rumah sakit tidak melakukan tindakan apapun terhadap jenazah sebelum keluarga datang.
Zhang Zhi Jie kolaps saat sedang berlaga pada Minggu lalu. Ia lalu dilarikan tim medis ke RSPAU Hardjolukito, Yogyakarta, dan kemudian dirujuk ke RSUP dr. Sardjito. "Jadi sampai saat ini belum ada tindakan apa-apa kepada jenazah, karena kami masih menunggu kedatangan orang tua dari China agar bisa melihat kondisi yang sesungguhnya," kata Banu.
Dokter RSUP dr Sardjito Nahar Taufiq mengatakan Zhang Zhi Jie mengalami henti jantung mendadak. "Namun, belum diketahui apakah itu serangan jantung atau bukan," ujar dia.
Adapun Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Asia Junior Championships, yang juga Kepala Bidang Humas dan Media Pengurus Pusat PBSI, Broto Happy, sebelumnya, mengatakan Zhang Zhi Jie sudah tidak memiliki denyut nadi ketika tiba pertama di rumah sakit RSPAU Hardjolukito. Meski begitu, pertolongan medis berupa Pijat Jantung Luar tetap dilakukan selama tiga jam.
Setelah tak ada hasil, korban dirujuk ke RSUP dr Sardjito untuk penanganan lanjutan dalam kondisi tidak ada nafas, tidak ada nadi, dan sudah disertai tanda kematian sekunder. Di UGD RSUP dr Sardjito, korban diberikan penanganan resusitasi jantung dan paru selama 1,5 jam. Tindakan Pijat Jantung Luar juga dilakukan kembali. Namun, tetap tidak ada respons sirkulasi spontan dari korban.
"Penanganan pun akhirnya dihentikan pada pukul 23.20 WIB karena pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Hardjolukito maupun RSUP dr Sardjito hasilnya sama," ujar Broto.
Pilihan Editor: Pernyataan Resmi BWF soal Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2024