TEMPO.CO, Jakarta - Atlet angkat besi Jawa Timur Luluk Diana Tri Wijayana mengungkapkan dirinya mengalami sedikit masalah saat menjalankan program latihan persiapan PON Aceh-Sumatera. Meski begitu, ia berhasil menyabet medali emas di kelas 49 kilogram putri.
Bertanding di GOR Seramoe, Banda Aceh, Kamis, 5 September 2024, Luluk tampil dominan. Dia mencatat total angkatan 184 kilogram. Ia unggul jauh atas dua pesaing terdekatnya, yakni peraih perak Shafira Dwi Puspita asal Jakarta dengan catatan total angkatan 145 kilogram dan peraih perunggu Dhea Anisa Nabila asal Kalimantan Barat dengan 142 kilogram .
“Untuk pertandingan hari ini alhamdulilah berjalan dengan lancar. Sesuai dengan diharapkan. Dan tadi mencoba untuk pecah rekor PON tapi ternyata belum rezeki, masih harus berlatih lagi,” kata Luluk pada konferensi pers seusai upacara penghormatan pemenang.
“Kalau dibilang maksimal, menurut saya pribadi kurang maksimal. Cuma untuk secara tim alhamdulillah bisa di latihan. Soalnya kayak ada sesi latihan yang harusnya saya latihan, tapi di hari itu saya tidak latihan. Jadi sehari biasanya sehari dua kali, tapi karena mengikut jadwal senior-senior jadi sehari cuma sekali (latihan),” ujarnya menambahkan.
Pada angkatan clean and jerk, Luluk sudah mengamankan medali emas dengan catatan angkatan terbaik 100 kilogram. Ia kemudian sempat mencoba mengangkat 106 kilogram untuk bisa memecahkan rekor PON, tetapi gagal.
Luluk mengungkapkan pelatihnya memberinya dukungan untuk mencoba memecahkan rekor PON. “Sama (memang ingin pecah rekor PON). Dari diri sendiri, pelatih juga mendukung untuk pecah rekor,” tutur mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) itu.
Lifter berusia 19 tahun yang baru saja meraih medali emas PON Aceh-Sumatera ini mengungkapkan dirinya siap seandainya dipanggil untuk bergabung dengan pemusatan latihan nasional. "Kalau dipanggil untuk berjuang di level internasional pasti siap dengan dampingan pelatih saya dari kecil,” ujarnya.
Luluk menjadi atlet pertama dari cabang angkat besi yang menyumbang mesali emas bagi Jawa Timur. Pada hari pertandingan cabang ini, tiga atlet meraih perunggu, yakni Angga Romansyah pada kelas 55 kilogram putra, Lisa Setiawati di kelas 45 kilogram putri, dan Joni Susanto dari kelas 61 kilogram putra.
Pilihan Editor: Paralimpiade Paris 2024: Atlet Para Angkat Berat Indonesia Ni Nengah Widiasih Pecahkan Rekor Pribadi tapi Gagal Raih Medali