Pacquiao, yang dikenal publik petinju dunia sebagai petinju terbaik pound per pound (yang menggabungkan teknik bela diri dan olahraga tempur lainnya), sedang membidik 7 gelar dunia dalam 7 kelas berbeda.
“Pekan ini performa Pacquiao sangat tajam. Saya baru melihatnya seperti itu. Ketika berlatih setiap kali saya mengatakan sesuatu, Pacquaio selalu bergerak sebelum saya mengatakan sesuatu,” kata Roach.
Roach mempercayai petinjunya yang dikenal dengan kecepatan tangan dan kaki akan menjadi faktor kunci untuk mengantisipasi Cotto. “Kecepatan Manny begitu efektif apakah itu ketika menghalau maupun memukul lawan. Kuncinya ada pada kakinya. Ia akan menipu Anda,” sesumbar Roach.
“Kami jelas akan mendikte jalannya pertandingan. Saya menghormati Miguel, namun ia akan jatuh kali ini,” tambahnya.
Pelatih Cotto, Joe Santiago membalas pernyataan Roach denga mengklaim petinjunya akan mengendalikan tempo pertarungan yang dijadwalkan digelar 12 ronde tersebut.
“Anda harus melakukannya. Anda harus menentukan apa yang menjadi tujuan utama bertinju di atas ring sejak awal. Kami akan mendikte pertarungan,” klaim Santiago.
Santiago memprediksi, Cotto, 34-1 (27ko), akan meladeni pertarungan Pacquiao, dengan mengutip kemenangan petinjunya pada 2007 ketika melawan petinju Amerika Serikat Zab Judah dan Shane Mosley. “Cotto memperlihatkan kepada kami ia bisa mengendalikan petinju yang mempunyai kecepatan. Melawan Judah dan melawan Mosley, ia melakukannya dengan bagus,” tegasnya.
Pacquiao, 49-3-2 (37ko), diunggulkan dengan kedudukan 3-1 oleh para penjudi di Las Vegas. Fakta itu mengejutkan Santiago. “Saya tidak bisa mengerti mengapa Pacquaio difavoritkan. Lihat siapa yang pernah dihadapi kami hadapi dan petinju yang pernah dijajal Pacquiao. Ia telah bertarung dengan beberapa petinju yang telah kehabisan tenaga.”
Namun, Roach menyadari karier Cotto sedang melambat. Menurutnya, petinju Puerto Riko itu masih merasakan efek keras ketika melayani pertandingan brutal 11 ronde ketika melayani Antonio Margarito di MGM Grand pada Juli 2008.
“Saya pikir permainan Cotto mulai berubah sejak bertarung dengan Margarito,” bebernya.
“Ketika Anda tak terkalahkan dan anda seorang juara dunia lalu kalah untuk pertama kalinya, ini akan membawa efek,” jelasnya.
Roach menyadari Cotto adalah lawan yang berbahaya. Ia dan Pacquiao telah merencanakan rencana spesifik untuk menghindari pukulan hook kiri petinju tersebut.
“Itu yang orang-orang katakan. Mereka semua menyatakan kami harus menghindari hook mencegah pukulan itu masuk ke tubuh Anda,” lanjutnya.
“Dan Cotto terus menerus melancarkan pukulan hook kirinya. Pukulan itu tentu akan masuk.”
REUTERS | BAGUS WIJANARKO