TEMPO Interaktif, Jakarta : Turnamen tenis bertaraf internasional Men's Future Sportama Tegal seri ketiga akan digelar di lapangan tenis terbuka wisanggeni, Tegal, 13-22 Juni mendatang. Turnamen ini menjadi perhelatan tenis tingkat internasional perdana di kota itu. “Kali ini pertandingan di lapangan terbuka, tidak seperti dua turnamen sebelumnya yang digelar di lapangan tertutup,” kata Paul Sindunata, Wakil Direktur Sportama, di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (9/6).
Paul mengatakan, petenis nasional seperti Christopher Rungkat, Sunu Wahyu Trijati, David Adung Santoso, dan Elbert Sie, turut berlaga dalam turnamen ini. Mereka, dan belasan petenis Indonesia, akan beradu dengan petenis dari Korea Selatan, Thailand, India, Australia, New Seland. “Peluang Indonesia menaklukkan pemain asing lebih besar karena udara relatif panas mencapai 40 derajat celsius,” kata Paul.
Walikota Tegal, Ikmal Jaya, mendukung penyelenggaraan turnamen bertaraf internasional tersebut digelar di wilayahnya. Ikmal yakin dengan diselenggarakannya turnamen tingkat internasional itu di Tegal akan membawa banyak dampak positif bagi kotanya.
“Selain mendorong lahirnya bibit-bibit petenis baru juga akan memperkenalkan kota Tegal ke internasional, jadi yang terkenal bukan lagi warteg (Warunbg Tegal) saja,” kata Ikmal. Selama ini, kata dia, kota Tegal telah melahirkan petenis nasional seperti Prima Wijaya, Sulistyo Wibowo, Liza Andriyani.
Martina Wijaya, Ketua Umum Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (Pelti), mengatakan penyelenggaraan turnamen tingkat internasional ini sesuai dengan program Pelti untuk meningkatkan kualitas rangking petenis Indonesia. Menurutnya, petenis Indonesia saat ini jauh terbelakang dibandingkan dengan kondisi 10-20 tahun lalu. “Lainnya sudah go internasional, kok Indonesia malah masuk kampung,” kata Martina.
Martina berharap petenis Indonesia memanfaatkan turnamen internasional ini mumpung digelar di negara sendiri sehingga biayanya lebih ringan.
RINA WIDIASTUTI