Cui menduduki posisi terakhirnya selama empat tahun. Dalam posisinya ia menjalankan apa yang diklaim sebagai 'pendobrak sejarah' di Olimpiade Beijing, di mana atlet Cina sukses mendulang 51 emas dan 100 medali secara keseluruhan.
“Amerika Serikat dan Rusia adalah tim-tim kuat, kami tertinggal jauh di belakang, terutama pada cabang atletik, renang, dan olahraga air,” kata Cui ketika memprediksi kekuatan negara peserta sebelum Olimpiade Beijing digelar.
Cui menjadi deputi kepala sebuah lembaga olahraga di desa kelahirannya, Liaoning, provinsi penelur olahragawan sukses asal Cina. Namanya menanjak ketika Liaoning memenangkan 10 gelar nasional sepak bola secara beruntun sebelum digelarnya liga profesional.
REUTERS | bagus wijanarko