Dana pembangunan Youth Center berupa block grant dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) sebesar Rp 9,9 miliar yang paling lambat selesainya Maret 2010. Sedangkan padepokan silat yang direncanakan memerlukan biaya Rp 13,5 miliar akan dibantu sebagian dananya sebesar Rp5 miliar juga oleh Kemenegpora.
Adanya youth center dan padepokan silat tersebut dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Dikpora) NTB Lalu Syafii dan Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah (Setda) NTB Iswandi selesai mendampingi Gubernur NTB Muhammad Zainul Madjdi meninjau lokasi youth center, Rabu (22/9) siang.
Revitaliasi Gelanggang Pemuda dan Pelajar diperlukan karena berusia cukup tua sejak dibangun 1973. Kalau dibiarkan dikawatirkan kegiatan pemuda tidak optimal. ‘’Revitalisasi ini agar lebih hidup sebagai pusat kegiatan,’’ kata Kepala Dinas Dikpora NTB Lalu Syafii. Akan ada ruang pertemuan yang dapat menampung 1.000 orang, pusat pengembangan seni dan ilmu pengetahuan, panggung gembira.
Kepala Biro Umum Setda NTB Iswandi menyebut beberapa alternatif fungsional memindahkan kegiatan olahraga sepak bola dan basket yang semula ada di Stadion KONI karena dijadikan areal pendidikan Islamic Center. ‘’Bisa tersedia lapangan futsal dan bulu tangkis,’’ ucapnya.
Youth center ini berada di lokasi seluas 1,3 hektar yang selama ini gedung utamanya dipakai sebagai lapangan bulu tangkis dan di sebelah timurnya sebagai sekretariat Komite Nasional Pemuda Indonesia NTB. Gubernur NTB Muhammad Zainul Madjdi meminta agar bangunan youth center tersebut fungsional dan harus berwawasan lingkungan. ‘’Di sini harus bisa fasilitasi kreatifitas pemuda, kepemimpinan, olahraga dan apresiasi seni,’’ ujar Zainul Madjdi kepada Tempo.
Bantuan dana youth center sebagai program prioritas Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Malarangeng tersebut sudah ditanda tangani MoU (Memorandum of Understanding)-nya oleh Kepala Biro Perencanaan Kemenegpora Deddy Kusdinas dengan Kepala Dinas Dikpora NTB Lalu Syafii, Rabu (8/9) lalu di Jakarta.
SUPRIYANTHO KHAFID