Para pembalap akan kembali beradu kekuatan melintasi daerah Ngawi sejauh 167,2 kilometer setelah etape kelima, Semarang-Yogyakarta Kamis (28/10) tidak diperlombakan karena Gunung Merapi meletus dan satu hari istirahat pada Jumat (29/10).
“Target saya ingin mempertahankan Yellow Jersey ini, saya yakin dengan adanya dukungan tim target saya bisa terwujud,” kata Hari. Pembalap asal Purbolinggo ini menjadi pembalap dengan waktu tercepat sejak etape ketiga, Cirebon-Pekalongan.
Sejak itu pula, ia juga menyandang Red-White Jersey (kaos Merah putih) karena menjadi pembalap tuan rumah terdcepat. Namun, karena tidak boleh mengenakan dua kaos sekaligus, maka kaos merah putih dipakai rekan setimnya yang mempunyai catatan waktu di bawahnya langsung, yaitu Herwin Jaya.
Namun, posisi Hari sebagai pemegang Yelloe Jersye belumlah aman. Karena selisihnya gap dengan pembalap lain masih di bawah satu menit. “Jadi mending main aman saja, bisa meraih juara stage setiap etape. Tugas saya sebagai pengontrol,” katanya.
Hari melihat pembalap lokal yang masih bisa menancam posisinya, yaitu Iwan Setiawan dan Parno dari CCC Customs Cycling Club Indonesia, Fatahilah Abdulah dari tim ISSI D.I . Yogyakarta, dan Projo Wasesa dari tim Kutai Kartanegara Cycling Team. “Mereka masih mungkin menggeser,” katanya.
Wawan Setyobudi, manajer tim PSN, menginginkan semua pembalapnya pada etape Yogyakarta-Madiun bisa menjaga kekompakan tim dan terus berkelompok sehingga bisa masuk finis bareng. “Yang penting main aman saja, karena gap dengan tim lain cukup jauh yaitu tiga menit. Dengan tidak adanya etape kelima yang banyak tanjakan, saya rasa masih sulit dikejar,” katanya.
Menurut Wawan, rute Yogyakarta-Madiun tidak terlalu sulit bagi pembalapnya. “Jalannya relative datar, hanya sedikit tanjakan,” kata Wawan. Ia optimistis dengan adanya pembalap jago sprint, Sergey Kudentsov dari Rusia ditambah Matnur, jebolan tim Yogyakarta, target juara bisa diraih. Namun, Wawan tetap mengingatkan pembalapnya agar berhati-hati saat melintasi daerah alas roban dan dan Ngawi.
Budi Santoso, pembalap dari United Bike Kencana Team, juga berambisi mempertahankan Green Jersey (kaos hijau) sebagai sprinter tercepat hingga perlombaan Speedy Tour D’Indonesia ini berakhir di Denpasar 2 Novemmber nanti. “Pada etape keenam nanti saya akan tetap agresif,” kata pembalap yang biasa disapa Tungko ini.
Tungko sempat mengalami cidera ketika memasuki 200 meter sebelum masuh finis di Semarang, Rabu lalu. Saat itu, ia sesak nafas serta mengalami keseleo di lengan kanannya dan luka lecet di kaki kanannya. “Kondisi saya sudah mambaik, saya siap bertanding lagi,” katanya.
Pada Etape keenam ini, para pembalap akan mengambil start dari depan kantor Telkom Yogyakarta sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelum masuk finish, ada tiga kali lomba sprint, yaitu di Solo Grand mall di 51,2 kilometer, di 100,5 kilometer4, dan di 134, 9 kilometer di depan stasiun pengisian bahan bakar. Mereka akan finish di depan alun-alun Madiun.
RINA WIDIASTUTI