TEMPO Interaktif, Jakarta - Sprinter Indonesia Suryo Agung Wibowo menyesali penampilannya di final nomor 100 meter Asian Games XVI, Guangzhou, Cina, Senin (22/11). Pengambilan start yang tidak bagus membuatnya hanya bisa finis di urutan keenam dengan catatan waktu 10,37 detik.
“Bila start saya lebih bagus, pasti hasilnya beda,” kata Suryo saat mengamati tayangan ulang di monitor usai pertandingan, dalam rilis yang diterima Tempo, Senin (22/11) malam.
“Saya telat start, sehingga harus mengejar ketinggalan di langkah awal. Saya tidak tahu kenapa, padahal saya sudah siap dan konsentrasi penuh," kata pelari yang mempunyai rekor terbaik dengan 10, 17 detik ini. Suryo menggoreksi kesalahannya hanya terletak pada start.
Suryo mengaku sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya. Ia bahkan telah mencoba mengejar ketertinggalannya, tetapi usahanya gagal. Sehingga, ia tidak bisa mengulang kesusesnnya mencatat waktu sama dengan waktu terbaiknya itu.
Peraih emas SEA Games Laos 2009 ini, sebelumnya optimistis bisa masuk tiga besar. Namun, akhirnya ia gagal mewujudkannya. Padahal grafiknya terlihat terus menanjak. Di babak kualifikasi, ia mencatat waktu 10,42 detik, kemudian di semifinal 10,40 detik. Dan terakhir di final, ia mencatat 10,37 detik.
Suryo akan kembali turun di nomor lari 4 x 100 meter bersama dengan rekan-rekannya, yaitu Heru Astriyanto, Frangklin Ramses Burumi, fadlin, Farel Oktaviandi. Mereka akan berlaga Selasa (23/11) besok.
RINA WIDIASTUTI