TEMPO.CO , Victoria Azarenka menegaskan, tak ada yang berubah dari dirinya sejak memenangi nomor tunggal putri turnamen tenis Australia Terbuka dan menjadi pemain nomor satu dunia dalam pekan yang sama. Tapi lawan-lawannya kini tak ragu lagi untuk memprioritaskan pemain Belarusia itu sebagai target utama untuk mereka kalahkan.
Azarenka, yang sedang mengikuti Qatar Terbuka pekan ini, mengaku menyadari misi lawan-lawannya tersebut. Tapi dia menikmatinya. “Mungkin akan ada motivasi tambahan (dari pemain untuk mengalahkannya). Tapi situasi itu menyenangkan. Setiap kali melangkah ke lapangan, saya punya tantangan kuat yang harus diatasi.”
Azarenka dan juara Wimbledon, Petra Kvitova, adalah pemain dari generasi baru yang mulai mengurangi dominasi Wiliams bersaudara, Venus dan Serena, di tenis wanita dunia.
Petenis dengan pukulan tangan kanan serta lenguhannya yang keras itu mengatakan sudah bekerja keras agar bisa meraih prestasi seperti sekarang. “Tapi saya tetap merupakan pekerja keras yang ingin meraih sukses lebih banyak,” kata atlet berusia 22 tahun ini.
Mantan ratu tenis dunia Ana Ivanovic, yang susah bangkit lagi setelah cedera, mengatakan bahwa ciri khas para pemain di papan atas dunia sekarang adalah kemampuannya untuk bermain menyerang. Hal itu juga menjadi kunci kebangkitan mantan pemain nomor satu dunia lainnya, Maria Sharapova, yang kini menduduki posisi nomor dua dunia dengan menggeser Kvitova.
“Para wanita yang berada di puncak saat ini bermain sangat agresif dan itulah cara Anda untuk menang,” kata Ivanovic. “Itu menjadi satu tantangan besar buat kami untuk mencapai standar permainan kami di levet tersebut,” petenis Serbia itu melanjutkan.
SPORTINGLIFE | PRASETYO