TEMPO.CO, Jakarta - Petenis junior putri Indonesia, Deria Nur Haliza, tampil pada kelompok junior turnamen Grand Slam Wimbledon 2015 di London, Inggris. Menurut pelatih Deria, Deddy Prasetyo, petenis kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 8 Juni 1997, itu langsung masuk babak utama.
“Undian pertandingan untuk junior akan berlangsung pada 5 Juni dan diikuti pertandingan pada 6 Juni berikutnya. Ini merupakan turnamen Grand Slam ketiga sekaligus yang terakhir Deria mengingat umurnya,” kata Deddy di Jakarta, Minggu, 28 Juni 2015.
Menurut Deddy, pada turnamen Grand Slam pertamanya di Australia Terbuka, Januari lalu, Deria kalah di babak pertama. Begitu pula pada Grand Slam keduanya di Prancis Terbuka, dia juga kalah di babak pertama.
Kali ini Deria, peringkat ke-62 junior dunia, mengikuti program Federasi Tenis Internasional (ITF) selama dua minggu di Eropa, sehingga dapat mengikuti turnamen Wimbledon. “Sudah dua minggu ini ia ikut pelatihan ITF. Ia masuk babak utama dan mudah-mudahan dapat memperoleh hasil lebih baik di Wimbledon ini ketimbang di Australia Terbuka dan Prancis Terbuka lalu,” ujar Deddy.
Diakui oleh Deddy, sebetulnya Indonesia memiliki banyak petenis junior berbakat. “Sayangnya kita tidak memiliki banyak turnamen junior, sehingga kesempatan anak-anak untuk mengasah kemampuan mereka sangat terbatas. Turnamen internasional sangat diperlukan untuk mengasah kemampuan dan memberikan pengalaman bertanding bagi mereka dan ini sekaligus untuk mendapatkan peringkat dunia. Tanpa turnamen internasional, jangan berharap pemain kita berprestasi,” Deddy menuturkan.
Petenis Indonesia yang pernah berprestasi di turnamen Grand Slam junior di antaranya Angelique Wijaya dan Tami Grende. Angelique juara tunggal putri junior Wimbledon 2001, sedangkan Tami juara ganda putri junior Wimbledon 2014. Tami juga mencapai babak perempat final AS Terbuka 2014.
ITF | AGUS BAHARUDIN