TEMPO.CO, London - Serena Williams mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petenis putri terbaik di dunia sepanjang sejarah setelah mengalahkan Garbine Muguruza 6-4. 6-4 pada babak final tunggal Tunamen Grand Slam Wimbledon di lapangan rumput Centre Court All England Lawn Tennis and Croquet, Wimbledon, London, Inggris, Sabtu malam 11 Juli 2015.
Petenis putri nomor satu dunia berusia 33 tahun dari Amerika Serikat itu mengatasi perlawanan ketat bintang muda Spanyol berusia 21 tahun, Garbine Muguruza. "Percayalah Garbine, Anda akan secepatnya meraih trofi ini," kata Serena dalam sambutan resmi di lapangan seusai pertandingan yang menarik ditonton ini.
Dengan kemenangannya itu, Serena sudah memenuhi tiga seri Grand Slam dalam tahun 2015, yaitu Australia Terbuka di lapangan keras Melbourne Park (Januari), Prancis Terbuka di lapangan tanah liat Roland Garros, Paris (Mei), dan kini di lapangan rumput Wimbledon. Petenis putri nomor satu dunia tertua sepanjang sejarah tenis modern tinggal membutuhkan memenangi seri Grand Slam keempat atau yang terakhir dalam tahun ini, yaitu Amerika Serikat Terbuka di lapangan keras Flushing Meadows, New York, pada Agustus mendatang, untuk menyamai rekor Steffi Graf pada 1988.
Graf, mantan petenis putri nomor satu dunia dari Jerman, adalah pemain putri terakhir yang bisa memenangi empat seri Grand Slam dalam setiap tahun atau setiap musim dan dikenal dengan sebutanGolden Slam. Serena memang sudah pernah memenangi keempat seri turnamen akbar itu tapi tidak dalam satu musim ini yaitu pada rentang waktu 2011 dan 2012.
Ketika pembawa acara di upacara setelah pertandingan menanyakan "Serena Slam" kepada Serena, petenis putri terbaik Amerika Serikat itu langsung mengangkat kedua tangannya dan tertawa lepas. Sebelum tampil di final Wimbledon, begitu juga menjelang final Prancis Terbuka tahun ini, Serena tidak mau ditanyai soal peluangnya mencatat rekor memborong gelar Grand Slam itu karena tidak mau terbebani dengannya.