INFO PON - Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Jawa Barat akan menurunkan 45 ekor kuda untuk dipertandingkan dalam nomor equestrian dan nomor pacuan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 mendatang. Dua puluh ekor kuda disiapkan untuk nomor equestrian dan sisanya untuk nomor pacuan.
Ketua Pordasi Jabar, Agus Welianto, mengatakan pada cabang olahraga berkuda, sangat penting untuk juga memperhatikan kuda-kuda yang akan ditunggangi secara khusus, tidak hanya menyiapkan para atlet atau jokinya. "Jika kudanya baik dan atletnya kurang bagus, itu sulit. Sebaliknya, atlet bagus, namun kudanya jelek, itu juga sulit untuk bisa jadi juara," kata Agus.
Kuda-kuda untuk PON mendapat perhatian khusus dalam pemberian makanannya, suplemen, sampai dengan tempat istirahat. Makanan dan vitaminuntuk kuda-kuda ini kebanyakan harus diimpor, seperti dari Australia dan Korea. “Yang penting juga adalah membangun chemistry antara kuda dengan joki agar performa mereka maksimal saat bertanding,” ujar Agus.
Dari 45 ekor kuda yang akan diturunkan, 40 ekor diantaranya diimpor dari luar negeri. Kuda-kuda equestrian, misalnya, berasal dari Jerman karena memiliki postur tubuh yang lebih besar dan stamina lebih kuat.
Diakui Agus, kuda tergolong hewan mahal. Harga kuda pacu berkisar antara Rp 200 juta- Rp 500 juta per ekor. “Kami beli sendiri, tanpa bantuan pemerintah. Anggaran dari KONI hanya digunakan untuk pembelian pakan dan perawatan saja, tapi hal itu tidak masalah. Demi Jabar Kahiji," ujar Agus.
Baca Juga:
Dalam cabang olahraga berkuda, Jabar mengincar 5 medali emas dalam nomor equestrian dan 3 medali emas dalam nomor pacuan. Total medali emas yang diperebutkan dalam cabang olahraga ini adalah 15 medali. Demi target ini, Pordasi Jabar menyiapkan 22 atlet, yang terdiri atas 15 atlet equestrian dan 7 atlet pacuan. "Bila target tersebut terealisasi, otomatis Jabar menjadi juara umum cabor berkuda, “kata Agus.
Tim berlatih di lintasan pacuan kuda Legok Jawa di Pangandaran. Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, memperkirakan pengerjaan venue selesai Juli ini. Beberapa pekerjaan yang belum selesai adalah perbaikan istal, perbaikan lintasan, pemotongan bukit, pemeliharaan, dan tribun penonton. Demi penyelesaian ini, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 7 miliar.
Lawan berat Jabar pada cabor ini adalah tim DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta sejumlah provinsi di Sulawesi. Namun Pordasi Jabar yakin Jabar masih tetap akan memimpin dalam perolehan medali dalam PON nanti.
“Jabar masih nomor satu untuk cabor berkuda bila dibandingkan provinsi lain. Gudangnya joki berkuda, ya dari dulu tetap Jabar,” ucap Agus.
***