INFO PON - Lifter Jawa Barat, Sri Wahyuni Agustiani, memecahkan rekor Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 saat berhasil mengangkat beban 81 kilogram jenis angkatan snatch dalam kelas 48 kilogram putri di arena angkat besi PON XIX di Gymnasium Gelora Sabilulungan Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa, 20 September 2016. Adapun rekor dalam PON 2012 di Riau adalah 80 kilogram.
Dengan pecahnya rekor, atlet angkat besi ini sekaligus menyumbangkan emas bagi kontingen Jawa Barat. Yuni, panggilan akrab atlet asal Banjaran, Kabupaten Bandung, ini, mencatatkan total angkatan 182 kilogram. Angkatan snatch tersebut merupakan raihan terbaiknya karena pada angkatan clean and jerk, Yuni hanya menyentuh 101 kilogram, lebih rendah daripada targetnya.
“Angkatan ini lebih rendah daripada Olimpiade Rio (107 kilogram) karena setelah Olimpiade tidak latihan 15 hari. Persiapan sebelum PON hanya dua minggu,” kata Yuni.
Jawa Barat juga memimpin di nomor 53 kilogram putri. Lifter Jawa Barat, Syarah Anggraini, meraih emas dengan mencatatkan 80 kilogram pada snatch pertama, dan 85 kilogram pada snatch kedua. Syarah gagal saat mencoba mengangkat beban 90 kilogram pada snatch ketiga.
Lifter satu tim Syarah, Dewi Safitri, menyusul di posisi kedua dengan mencatatkan snatch pertama 75 kilogram. Dewi gagal saat snatch kedua 79 kilogram, tapi sukses pada snatch ketiga dengan beban 79 kilogram.
Baca Juga:
Pengprov Persatuan Angkat Berat, Angkat Besi, dan Binaraga (PABBSI) Jawa Barat optimistis meraih 11 emas pada PON kali ini dari cabang angkat besi, angkat berat, dan binaraga. Ketua Umum PABBSI Jawa Barat Maman Suryaman mengatakan target ini realistis mengingat pada PON sebelumnya cabang-cabang olahraga ini menyumbangkan 8 emas untuk Jawa Barat.
Sementara itu, di cabang binaraga, Jawa Barat memenuhi target medali emas. Hingga pertandingan pada Minggu, 18 September 2016, Jawa Barat berhasil mengumpulkan 3 emas dan 1 perak. Raihan ini menahbiskan Jabar sebagai juara umum binaraga PON tahun ini.
Kontingen binaraga Jabar hanya turun di 7 kelas dari 8 kelas yang dipertandingkan. Jabar sengaja tidak menurunkan atletnya di kelas 75 kilogram demi menyelamatkan emas di kelas 65 kilogram. Sebagai gantinya, Jawa Barat menurunkan dua binaragawan di kelas 80 kilogram, tapi hanya seorang di antaranya yang lolos ke final, yakni Atang Efendi. Strategi ini terbukti sukses karena binaragawan Iman Setiaman akhirnya berhasil mengamankan emas di kelas 65 kilogram.
Pelatih tim binaraga Jabar Heli Saptaji Wibowo mengaku sangat puas dengan keberhasilan ini. (*)