TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic mengaku tenis bukan lagi fokus utama dalam hidupnya. Pemain Serbia itu kini berusaha menyeimbangkan kehidupannya sebagai petenis, suami, dan ayah.
Penampilan Djokovic sejak Juli 2016 memang tak lagi bersinar. Bahkan peringkat satunya disabet Andy Murray pada November tahun yang sama. Djokovic tumbang di babak kedua Australia Terbuka, Januari 2017, setelah sebelumnya enam kali juara di sana. Pada turnamen terakhir di Meksiko, pekan lalu, ia dikalahkan Nick Kyrgios di perempat final.
Pemain berusia 29 tahun itu juga dibanjiri kritik menyusul performa buruknya. Sebelumnya, ia sempat disorot karena diduga berselingkuh dengan aktris India, Deepika Padukone.
"Dulu, tenis adalah prioritas nomor satu, saat Stefan (anaknya) belum lahir. Sekarang keadaan terbalik. Saya punya anak dan istri, keluarga, dan saya merasa bersyukur menjadi ayah. Saya ada pada masa di mana saya berusaha yang terbaik menjadi suami, ayah, dan petenis," ujar Djokovic kepada Tennis World USA.
Menurutnya, kondisi seperti ini sangat menantang. Ia mengaku tak bisa 100 persen menjalani masing-masing peran, hanya bisa berusaha yang terbaik.
Tak sedikit orang yang meragukan Djokovic bakal bisa menjadi nomor satu lagi. Pada 2016, ia masih digadang-gadang bakal mampau melewati rekor 17 gelar Grand Slam (saat itu) Roger Federer. Tapi kini, keyakinan tersebut berangsur luntur.
"Saya menghargai opini setiap orang. Saya mengambil sisi positifnya. Akan tetapi, saya tak mau ambil pusing dengan kisah-kisah di masa lalu yang tidak masuk akal. Saya tahu siapa saya, dari mana berasal, di mana posisi saya sekarang, dan ke mana akan melangkah," jelasnya.
Meski mengaku tenis bukan lagi prioritas utamanya, Djokovic tetap berharap suatu hari nanti bisa kembali menjadi nomor satu. Ia juga mengaku belum akan pensiun dalam waktu dekat meski Mei nanti usianya genap 30 tahun.
PIPIT