TEMPO.CO, Jakarta - Atlet wushu Indonesia, Juwita Niza Wasni, meraih medali emas dari nomor Nandao dan Nangun all round di SEA Games 2017 di KLCC Kuala Lumpur, Selasa. Berbeda dengan tampilan garangnya yang selalu tampak di arena, ia justru sosok sangat manja saat bersama keluarganya.
Atlet Medan berusia 21 tahun itu merupakan anak yang tak mau lepas dari orangtua. Begitu keluar dari arena laga Selasa, dia langsung mencari-cari keluarganya yang menyaksikan perlombaan wushu nomor nandao nangun.
Pertemuan Juwita dengan orangtuanya, Wasit Amin dan Zaenab, usai meraih medali emas wushu berlangsung haru. "Berpelukaannnnnnn," kata Juwita begitu melihat ibunya yang sejak awal menyaksikan perjuangannya di SEA Games 2017.
Baca: Kunci Sukses Juwita Niza Wasni Raih Emas Wushu di SEA Games 2017
Peraih medali emas Asian Games 2014 dan medali emas Kejuaraan Dunia 2016 itu sangat dekat kedua orangtua dan keluarganya. "Mungkin ini kebiasaan anak terakhir," kata anak bungsi dari enam saudara itu sambil tersenyum.
Wasit Amin mengatakan, anak bungsunya memang manja, sehingga bahkan saat mengikuti pelatnas pun sering menelpon ke rumah. "Dia anak yang manja. Tiap hari, pagi sore selalu telepon maminya. Bahkan malam hari pun sering telepon kalau dia sedang masuk pelatnas atau tanding di luar negeri," kata pria 68 tahun itu.
Meski manja, ia mengatakan, Juwita memang memiliki semangat tinggi untuk berprestasi dalam olahraga yang dia geluti. Kepada anak perempuannya yang lahir 16 Agustus 1996, ia berpesan agar tidak meninggalkan pendidikan formal demi prestasi olahraga.
"Prestasi olahraga harus sejalan dengan prestasi akademik. Itu harapan saya," katanya.
Hingga hari kedua ini, Juwita Niza Wasni menjadi salah satu dari sembilan penyumbang medali emas SEA Games 2017 bagi Indonesia.
ANTARA