TEMPO.CO, Surakarta - Kontingen Indonesia gagal menjadi juara umum ajang pesta olahraga para penyandang cacat, ASEAN Para Games 2011, yang digelar di Solo, Jawa Tengah. Hingga akhir penyelenggaraan kemarin, Indonesia terpaku di urutan kedua klasemen umum, di bawah Thailand.
Indonesia mengumpulkan 113 medali emas, 108 medali perak, dan 89 medali perunggu. Sedangkan Thailand menjadi juara umum dengan 123 emas, 98 perak, dan 73 perunggu. Peringkat ketiga direbut Malaysia dengan 50 emas, 34 perak, dan 42 perunggu.
Di awal penyelenggaraan, Indonesia menargetkan bisa meraih 140 medali emas untuk menjadi juara umum. Ketua Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (Inaspoc), James Tangkudung, mengakui ada beberapa target medali yang meleset. “Tapi kita tetap bangga dengan perolehan emas Indonesia,” katanya di Surakarta, kemarin.
Meski hanya bisa menempati peringkat kedua, tapi pencapaian Indonesia sudah lebih meningkat dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya. Pada ASEAN Para Games 2007 di Nakon Rachasima, Thailand, tim Merah-Putih hanya mampu meraih 29 medali emas dan berada di peringkat keempat setelah Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Pada 2009, di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia kembali hanya menempati peringkat sama dengan 30 emas.
James mengakui, keunggulan para atlet Negeri Gajah Putih yang kembali menjadi juara umum. Menurutnya, negara itu menjadi juara karena serius melakukan pembinaan atletnya.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia, Senny Marbun, mengatakan meski kalah dari Thailand, para atlet Indonesia sudah berjuang keras. “Disyukuri apa yang sudah kita dapat,” jelasnya.
Dia mengatakan salah satu faktor yang membuat gelar juara umum lepas dari genggaman adalah di segi peralatan. Dia menilai kualitas peralatan pendukung atlet Indonesia masih kalah dari negara lain. "Kalau secara teknik kita tidak kalah dengan atlet Thailand yang menjadi juara umum," katanya.
Menurut dia, Indonesia kehilangan sekitar 15 medali emas yang semula jadi target di cabang olahraga yang menggunakan kursi roda. Thailand, yang menggunakan kursi roda lebih canggih, mampu mendominasi.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7
19 Agustus 2022
Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.
Baca SelengkapnyaHasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu
12 Agustus 2022
Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.
Baca SelengkapnyaIslamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu
9 Agustus 2022
Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.
Baca SelengkapnyaMuddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat
4 Juni 2019
Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.
Baca SelengkapnyaTak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora
30 Mei 2017
Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta
26 Mei 2017
Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan
Baca SelengkapnyaISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan
24 Mei 2017
Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8
Baca SelengkapnyaISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar
18 Mei 2017
Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.
Baca SelengkapnyaISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia
18 Mei 2017
Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.
Baca SelengkapnyaISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar
15 Mei 2017
Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.
Baca Selengkapnya