Kejuaraan Taekwondo Internasional Digelar di Yogya

Reporter

Kamis, 27 Juni 2013 18:28 WIB

Taekwondoin Indonesia Edo Nur Setiawan. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Yogyakarta-Seribu taekwondoin dari 20 negara, mengikuti kejuaraan taekwondo internasional terbuka UTI Pro (Universal Taekwondo Indonesia Profesional), di Gedung Olah Raga Amongrogo, Yogyakarta, 28-30 Juni 2013. “Dari Indonesia, hampir semua provinsi menurunkan tim,” kata Ketua Teknis Kejuaraan, Vincentius Yoyok Suryadi, Kamis 27 Juni 2013.


Sejumlah negara yang mengirimkan atletnya adalah Korea, Malaysia, Australia, Singapura, Thailand, Hongkong, Jepang, hingga Afganistan. Dengan memilih tema “Best of the Best 2013”, atlet yang bertanding di kejuaraan ini, diklaim merupakan yang terbaik. Atlet Indonesia, merupakan hasil seleksi kejuaraan taekwondo UTI Pro, di tiga kota, Surabaya, Manado, dan Medan.


Kejuaraan internasional kali ini, mempertandingkan dua kategori, pertarungan (kyorugi) dan jurus (poomse). Masing-masing kategori, dibagi sesuai tingkatan usia, senior (di atas 17 tahun), junior (14-17 tahun), dan pra junior. Kelas pra junior, dibagi menjadi minor 1 (9-12 tahun) dan minor 2 (12-13 tahun). “Ada 95 referee (wasit) dalam kejuaraan ini,” kata dia.


Satu di antara wasit itu adalah Lim Tiong Chin, penyandang gelar grand master dan pemegang sabuk hitam tertinggi (Dan IX) Asia Tenggara. Menurut Lim, sejumlah peraturan pertandingan dalam kejuaraan ini berbeda dengan kejuaraan sebelumnya. Misalnya, sanksi pelanggaran bukan lagi berupa pengurangan point nilai, tapi menambah point lawan.


Sekretaris Jenderal Internasional Clubs Taekwondo Organisation, Kevin Woon, mengatakan Thailand, Vietnam, dan Filipina, dikenal sebagai tim taekwondo tangguh di Asia Tenggara. Indonesia, bersama Malaysia, ada di urutan selanjutnya, diikuti tim dari Kamboja dan Timor Leste.


Advertising
Advertising

Kejuaraan di Yogyakarta kali ini, kata Woon, memberi kesempatan luas kepada atlet Indonesia, untuk berpartisipasi dalam kejuaraan internasional. Dibanding kejuaraan yang digelar di luar negeri, atlet asal dalam negeri, tentu memiliki akses lebih besar.


ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya