Ini Cara PBSI Bakar Semangat Atlet-atlet Olimpiade
Editor
Gadi kurniawan makitan tnr
Rabu, 26 Agustus 2015 17:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengadakan acara penggalangan dukungan kepada para atlet yang diproyeksikan berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Acara yang berjudul 'Charity Night' itu berlangsung di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Selasa malam, 25 Agustus 2015.
Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan membuka acara dengan sambutannya yang berisi semangat dan petuah kepada para atlet. Pada kesempatan ini, hadir atlet-atlet peraih medali di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 lalu, antara lain Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, dan Linda Wenifanetri.
Selain itu hadir pula para peraih medali bulu tangkis Olimpiade seperti Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky (peraih medali emas di Olimpiade Atlanta 1996), Flandy Limpele/Eng Hian (peraih medali perunggu di Olimpiade Athena 2004), Eddy Hartono (peraih medali perak di Olimpiade Barcelona 1992 bersama Rudy Gunawan) dan Candra Wijaya (peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan).
“Indonesia punya bonus demografi di mana 50 persen penduduk berusia 29 tahun ke bawah. Sekarang, bagaimana kita bisa memanfaatkan hal ini agar para atlet, ekonom, dan sebagainya, bisa membuat bangga Indonesia. Ini tidak mudah, namun kalau bicara prestasi, alhamdulillah selama beberapa dekade kita sudah menang 13 kali Piala Thomas, tiga kali Piala Uber dan satu kali Piala Sudirman. Kalau kita mengupas lebih dalam lagi, Indonesia punya 18 medali dari ajang olimpiade, serta 21 medali dari kejuaraan dunia,” kata Gita dalam pidatonya.
“Saya berharap bulutangkis dapat memberikan kebanggaan yang luar biasa bagi Indonesia. Ini bukanlah hal yang mustahil,” Gita menambahkan.
Suasana haru kemudian mewarnai tempat acara saat pasukan pengibar bendera yang membawa bendera Merah Putih masuk diikuti dengan iringan para atlet yang diproyeksikan ke Olimpiade. Atlet-atlet itu kemudian mencium bendera.
Para olympian kemudian naik ke atas panggung seraya memberikan raket kepada atlet sebagai bentuk simbol pemberian restu dan doa selamat berjuang di kancah Olimpiade. Besar harapan para mantan atlet berprestasi ini agar junior mereka dapat mengulang hasil yang baik di Rio de Janeiro. Apalagi bulutangkis merupakan andalan Indonesia dalam meraih medali emas di pesta olahraga selevel Olimpiade.
“Saya yakin kita bisa. Bukan cuma fisik saja yang harus dipersiapkan, tetapi mental pun harus kuat. Para atlet, pelatih dan pengurus mesti bersatu, karena kalau semua bersatu, termasuk bersatu dengan masyarakat Indonesia, seberat apapun tantangan, pasti bisa kita hadapi," kata kata Try Sutrisno, mantan Ketua Umum PBSI tahun 1985-1993. "Saya doakan semoga para atlet bulutangkis Indonesia berhasil di Olimpiade.”
“Dengan semangat Indonesia Satu, saya percaya kita akan bisa mencapai apa yang diinginkan. Semoga Allah SWT meridhoi Semangat Indonesia Satu ini,” kata Djoko Santoso, mantan Ketua Umum PBSI tahun 2008-2012.
PBSI