TEMPO Interaktif, Hamburg - Vladimir Klitschko menaklukkan petinju Inggris David Haye untuk merebut sabuk juara kelas berat versi WBA di Jerman, Sabtu, 2 Juli 2011. Klitschko sekaligus menambah koleksi sabuk juara kelas berat menjadi tiga gelar.
Petinju asal Ukraina tersebut menang angka dengan perolehan 117-109, 118-108, 116-110 masing-masing dari dua juri asal Amerika Serikat dan satu juri asal Afrika Selatan. Meski gagal meraih kemenangan KO untuk ke-50 kali dalam kariernya, Klitschko masih bisa merayakan prestasi tersebut bersama saudaranya yang juga juara kelas berat versi WBC, Vitali.
Dengan kemenangan tersebut, Klitschko sekaligus mewujudkan impian keluarga mereka menyatukan seluruh gelar tinju kelas berat dunia. Klitschko saat ini mengoleksi sabuk versi WBA, WBO, IBF, dan IBO, sedangkan Vitali merupakan juara WBC.
“Saya sebenarnya bakal sangat gembira jika bisa merayakan kemenangan KO ke-50 saya,” kata Klitschko. “Itu pasti menyenangkan bagi para penggemar tinju, untuk olahraga tinju, bagaimana sang petinju bersikap. Saya rasa duel itu menjadi buktinya.”
Klitschko mendaratkan lebih banyak pukulan ketimbang Haye, yang tidak bisa tampil segarang seperti biasanya sehingga ia dijuluki ‘Hayemaker’. Berulang kali Haye kewalahan menghadapi pukulan-pukulan Klitschko.
Haye berdalih tampil buruk karena cedera yang selama ini ia rahasiakan. “Jari kaki saya patah sekitar tiga pekan lalu,” ujar Haye kepada televisi. “Saya tidak merahasiakan itu.”
“Saya menyiasatinya dengan memberi obat bius lokal di gim… itu sebabnya saya berhenti latih tanding. Gaya Hayemaker saya tidak muncul. Saya tidak bisa mendorong kaki kanan saya untuk meninju. Itu membuat saya sangat frustrasi,” tambah Haye.
Haye mengaku sempat mempertimbangkan untuk membatalkan pertandingan. Namun, ia tidak mau mengecewakan sekitar 50 ribu pendukungnya asal Inggris yang datang ke Jerman.
“Tidak mungkin karena semua penggemar saya yang baik sudah mengeluarkan banyak uang untuk datang ke sini. Saya tidak bisa membatalkannya,” tambah Haye.
REUTERS| KODRAT