Mantan petinju dunia, Oscar De La Hoya duduk di atas sebuah mobiil klasik mewah saat ikuti parade Natal Hollywood yang ke-84 di Los Angeles, California, 29 Novemebr 2015. Parade ini dimeriahkan oleh sejumlah kalangan dan seniman. REUTERS
TEMPO.CO, JAKARTA - Sebelum diumumkan, gagasan laga tinju dunia Floyd Mayweather Jr melawan Conor McGregor merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Namun pertarungan tersebut terjadi dan Mayweather mengalahkan McGregor via TKO di ronde ke-10.
Salah satu alasan mengapa pertarungan tersebut memiliki harga yang sangat tinggi karena, kedua orang tersebut merupakan juara di bidangnya masing-masing. Mayweather merupakan juara dunia tinju, dan McGregor merupakan jura di MMA.
Pria Irlandia tersebut saat ini menjadi target utama petinju lain untuk dilawan, karena dapat menghasilkan uang yang besar.
Legenda tinju, Oscar De La Hoya juga sudah memasukkan keinginannya untuk melawan McGregor. Oscar meninggalkan dunia tinju profesional pada tahun 2008, setelah dikalahkan oleh Manny Pacquiao.
Conor McGregor, memukul samsak saat melakukan latihan jelang pertandingan melawan Myweather di UFC Performance Center, Las Vegas, Nevada, 11 Agustus 2017. McGregor yakin memperkirakan dia akan menjatuhkan Mayweather dalam empat ronde. REUTERS/Steve Marcus
Sejak itu, dirinya mendapat posisi penting sebagai promotor tinju. Dia telah menghasilkan petinju berbakat seperti Canelo Alvarez, Miguel Cotto, dan Jorge Linares.
“Anda tahu saya kompetitif. Tinju masih ada dalam diri dan saya diam-diam berlatih setiap hari. Saya lebih cepat dan kuat dari sebelumnya, dan saya dapat mengalahkan McGregor dalam dua ronde,” ujar De La Hoya.
Dalam salah satu situs judi, mereka telah membuka sebuah prediksi pertarungan tinju dunia antara McGregor vs De La Hoya. McGregor memiliki peluang lebih besar untuk menang dari De La Hoya. McGregor sebesar 125 poin, sedangkan De La Hoya 105 poin.
