Petinju dunia dari Ingrgis, Anthony Joshua saat bertanding melawan petinju dari Kamerun Carlos Takam dalam kejuaraan tinju kelas berat IBF, WBA dan IBO di Principality Stadium, Cardiff, Inggris, 28 Oktober 2017. AP Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Negosiasi pertarungan tinju dunia kelas berat antara juara versi WBA/IBF/IBO, Anthony Joshua, melawan juara versi WBO, Joseph Parker, sudah mencapai 95 persen. Kedua kubu setuju pertarungan akan digelar pada 31 Maret 2018.
"Saya pikir perundingan dengan kubu Parker sudah mencapai 95 persen. Tinggal sedikit lagi, maka muluslah rencana pertarungan itu," kata Joshua.
Joshua tidak merinci kekurangan macam apa yang belum dibereskan dalam perundingan rencana pertarungan dirinya melawan Parker. Kabarnya Parker sudah setuju dengan jumlah bayaran 30-35 persen dari total pendapatan pementasan tersebut, sementara Joshua mendapatkan bagian 65-70 persen.
Joseph Parker, juara kelas berat WBO asal Selandia Baru saat melawan Razvan Cojanu. (standard.co.uk)
"Motivasi saya untuk ngotot melakukan pertarungan unifikasi gelar karena ingin menjadi juara dunia sejati. Saya sudah punya tiga gelar dan masih ada dua lagi yang tersisa. Satu demi satu akan berusaha saya ambil," ujar Joshua.
"Negosiasinya memang alot, namun demi tinju saya bersedia mengorbankan sedikit ego soal hak. Yang penting tujuan untuk menjadi juara dunia sejati akan tercapai. Menggenggam gelar juara di lima versi badan tinju dunia, belum pernah dilakukan oleh petinju Inggris manapun. Dan saya termotivasi untuk menjadi yang pertama," kata Joshua lagi.
Pemenang pertarungan tinju dunia antara Anthony Joshua vs Joseph Parker, dijadwalkan untuk melakukan laga unifikasi gelar kelas berat melawan pemenang antara Deontay Wilder vs Luis Ortiz. Laga Wilder vs Ortiz yang dijadwalkan pada 3 Maret, merupakan perebutan gelar kelas berat WBC yang saat ini dikuasai Wilder.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
4 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.