Wozniacki, Ketelanjangan, dan Obsesi di Australia Terbuka
Reporter
Terjemahan
Editor
Hari Prasetyo
Rabu, 10 Januari 2018 13:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Caroline Wozniacki, petenis putri dari Denmark, merasa persiapannya menghadapi Australia Terbuka, yang akan dimulai Senin, 15 Januari 2010, sudah bagus, meski kalah pada laga persiapan terakhir.
Minggu pekan lalu, Wozniacki kalah melawan petenis Jerman, Julia Goerges, 6-4, 7-6 (7/4) pada babak final turnamen WTA Auckland Classic.
Jika Wozniacki mampu merebut gelar juara grand slam pertama kali dengan memenangi Australia Terbuka 2018, petenis berusia 27 tahun itu akan menjadi pemain nomor satu dunia.
Kembali mendekati posisi sebagai ratu tenis dunia saat ini adalah hal luar biasa buat petenis Denmark berdarah Polandia itu. Petenis dengan pukulan forehand tangan kanan tersebut pertama kali menduduki peringkat pertama dunia Asosiasi Tenis Wanita (WTA) pada 11 Oktober 2010.
Setelah itu, prestasi Wozniacki terus menurun sehingga terlempar dari 20 besar dunia dan nyaris mengalami kemampatan dalam bertanding. Tapi, dengan perjuangan yang luar biasa untuk membuat tubuh dan pukulannya lebih kukuh dan bertenaga, ia pelan-pelan bangkit sampai menduduki peringkat kedua dunia WTA per 8 Januari 2018.
Sukses Wozniacki terakhir yang terbesar ketika memenangi turnamen khusus buat delapan petenis terbaik di dunia sepanjang satu tahun, yaitu WTA Tour Finals di Singapura, Oktober 2017.
“Saya sudah mendapat banyak pertandingan pekan ini. Itu adalah persiapan yang saya harapkan. Sekarang saya bisa hambil waktu istirahat dan terbang ke Melbourne serta menggunakan lapangan di sana untuk melakukan adaptasi,” kata Wozniacki.
Australia Terbuka, seri grand slam yang pertama tahun ini, akan berlangsung di komplek lapangan tenis permukaan lapangan keras di Melbourne Park.
“Semua orang ingin menjadi nomor satu, tapi itu sudah saya raih sebelumnya. Tentu saja akan sangat menyenangkan kalau bisa mencapainya lagi. Tapi, saya sekarang lagi berpikir menembus final dan meraih trofi,” kata petenis dengan rambut pirang setinggi 1,77 meter ini.
Kunci keberhasilan Wozniacki mengangkat prestasinya setelah lama mengalami kemampatan dan nyaris dilanda frustrasi adalah memperkuat fisiknya sampai batas yang bisa dicapai. “Saya butuh kuat sebagai atlet, berlatih dan berlatih lebih keras. Tubuhku harus lebih kuat,” kata Wozniacki kepada jaringan media olahraga ESPN, saat berpose telanjang sambil mengayunkan raketnya.
Wozniacki akan bersaing dengan ratu tenis dunia saat ini Simona Halep dari Rumania dalam memperebutkan trofi Australia Terbuka.
ESPN | SPORT 24 | HARI PRASETYO