Manajer Tim Piala Sudirman Susy Susanti berpose disela-sela latihan untuk Piala Sudirman 2017 di Carrara Sport and Leisure Centre, Queensland, Australia, 21 Mei 2017. ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Susy Susanti mengatakan tak ada kesulitan dengan peraturan baru yang dikeluarkan organisasi bulu tangkis dunia, Badminton World Federation (BWF).
Salah satu peraturan yang dikeluarkan oleh BWF adalah kewajiban pemain tunggal yang ada dalam peringkat 15 besar dunia mengikuti 12 turnamen dalam setahun.
“Tak ada kendala. Kami berdiskusi dengan pelatih apa yang terbaik untuk atlet,” katanya di Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.
Per tahun 2018, para pemain tunggal yang ada di peringkat 15 besar dunia dan pemain ganda yang ada pada peringkat 10 besar dunia berkewajiban untuk mengikuti setidaknya 12 turnamen yang terdiri dari tiga turnamen level 2, lima turnamen level 3, serta empat dari tujuh turnamen level 5.
“Menjadi bahan masukan untuk pelatih, bagaimana mengirim dan mengatur atlet sehingga saat mereka bertanding dalam performa terbaik,” kata Susy.
Susy mengatakan, dengan banyaknya pertandingan bulu tangkis yang bisa dilihat di BWF, saat ini PBSI harus jeli saat mengirimkan pemain untuk bertanding. Menurut dia, penentuan dalam mengirimkan atlet harus diperhitungkan dari jauh hari, sehingga bisa mendapat hasil maksimal.
Untuk tahun 2018, ia berharap akan ada peningkatan yang lebih. Pemain yang diutamakan memang ditargetkan untuk meraih prestasi dan masuk dalam peringkat dunia.
Melihat prestasi bulu tangkis Indonesia pada tahun 2017, Susi menyebut, dari beberapa sektor, ganda putra dan ganda campuran banyak menyumbangkan medali.