Deontay Wilder menjatuhkan lawannya, Bermane Stiverne pada ronde pertama pertandingan tinju kelas berat WBC di New York, 4 November 2017. Deontay Wilder, berhasil mempertahankan gelar tinju dunia kelas berat WBC setelah memukul KO lawannya, Bermane Stiverne, para ronde pertama. AFP Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Juara tinju dunia kelas berat WBC, Deontay Wilder, menuai hujatan akibat meremehkan Mike Tyson. Wilder menyatakan di TMZ Sport bahwa di masa jayanya sekalipun, Tyson tidak akan mampu menang atas dirinya.
Mantan juara tinju dunia Lennox Lewis mengecam pernyataan Wilder tersebut. Petinju yang semasa amatir merebut perunggu kelas berat Olimpiade Beijing 2008 itu dianggap terlampau sombong dengan pernyataannya itu.
"Saya baru mendengar ocehan Wilder bahwa dia mampu menang mudah atas Tyson di masa mudanya. Menurut saya, bicara sombong seperti Wilder memang gampang. Tetapi dia harus merasakan lebih dahulu berhadapan dengan Tyson, baru boleh berkomentar," kata Lewis, mantan juara kelas berat sejati asal Inggris.
Lewis yang merupakan juara kelas berat di Olimpiade Seoul 1988, menghadapi Tyson di Memphis pada 8 Juni 2002. Dia menang KO ronde ke-8 atas Tyson yang saat itu sebenarnya sudah melewati masa jaya.
"Wilder mungkin bagus, namun dia belum teruji. Dari seluruh lawan yang sudah dia hadapi, belum seorang pun yang punya intensitas pukulan sedahsyat Tyson. Seorang lawan yang benar-benar ingin menghancurkan tulang rusuk. Lebih baik Wilder fokus pada tujuannya menjadi juara sejati, ketimbang banyak omong," ujar Lewis lagi.
Saat ucapannya dianggap meremehkan Mike Tyson, Wilder sedang mempersiapkan diri utnuk laga pada 3 Maret mendatang. Dia akan mempertahankan gelar juara tinju dunia WBC dari tantangan petinju asal Kuba, Luis Ortiz.